sabak berkuasa di langit kota hari ini
birunya ditelan televisi malam tadi
seorang ibu
mengantarkan dada pada anaknya
menatap langit, berharap air mata mengubah rinai menjadi air susu
warna hijau lampu jalan begitu cepat melaju
menghalau pinta yang ragu
kembali gagu dan tergugu
menunggu
sesuatu ibu
kemarin mengajak senyuman menjadi tawa
di antara cerita mistis dan berita erotis, hingga tenggelam dalam reguk secangkir kopi pagi
hari ini tersesat pada amarah,
kala sesuatu ibu merunduk ke bawah
mengancam pahit secangkir kopi pecah, dan
terbelah
satu ibu
terkurung di dapur
tanpa libur
tersandera pilihan lembur atau mundur
mengurus tahu, tabu juga tamu
menyusun harapan yang menjadi masa lalu
anak-anak berlarian di ruang tamu
menagih waktu seperti dulu
sabak masih berkuasa di kotaku
cahaya jingga terpenjara bisu
ibu berdiri di luar jendela
pagi tadi ajukan tanya,
"kau punya boneka, Nak?"
Curup, 29.11.2020
zaldychan