Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Terkadang, Pakaian dan Makanan adalah Jebakan Gaya Hidup

29 Oktober 2020   23:14 Diperbarui: 30 Oktober 2020   07:56 1239
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pakaian (sumber gambar : pixabay.com)

Fungsi ini, gampang dilihat dari seragam sekolah, pilihan busana orang berada atau tiada, baju anak buah atau bapak buah! Namun, ini hanya ukuran fisik!

Biasanya, Orang-orang pintar dan Pemuka Agama, lebih mengutamakan "pakaian" keilmuan dan pengetahuan keagamaan. Dan itu jadi pembeda, tah?

Umumnya, permasalahan tentang pakaian terjadi gegara perbedaan cara pandang!

Ada yang menggunakan pakaian berlapis dan tertib. Dimulai dari pakaian dalam, pakaian luar hingga jas, jaket, mantel dan seterusnya.

Namun, Superman menjadi tokoh Superhero dan terkenal. Padahal urutan pakaiannya gak sama. Sehingga pakaian dalamnya yang berwarna merah kelihatan.

Ada juga yang sudah berpakaian lengkap, tapi terlihat telanjang! Atau sebaliknya. Sepertinya telanjang, padahal berpakaian.

Kenapa begitu? Karena memaknai "Pakaian" tak lagi sebatas fungsi pakaian. Namun perbedaan nilai dan cara pandang tentang pakaian. Akhirnya melahirkan Gaya Hidup.

Sesungguhnya, tak hanya pakaian. Tempat makan dan jenis makanan pun, sudah menjadi gaya hidup. Tak lagi sebatas untuk memenuhi kebutuhan tubuh atau menuntaskan rasa lapar.

Aku ceritakan saja pengalamanku, ya?

Ilustrasi Sarapan pagi di Hotel Berbintang (sumber gambar : pixabay.com)
Ilustrasi Sarapan pagi di Hotel Berbintang (sumber gambar : pixabay.com)
Makan di Hotel Berbintang

Dulu. Aku sempat ikut satu kegiatan, karena dianggap tamu istimewa, aku diajak menginap di hotel berbintang yang menghadap ke lautan. Kebagian kamar di lantai 58.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun