Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Sebelum Pagi

1 September 2020   03:41 Diperbarui: 1 September 2020   03:45 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by. pixabay.com

Malam mengajakku pergi bertamu. Tak perlu mengetuk pintu. Atau mengirimkan pesan singkat, "tunggu aku!"

Pendar cahaya lampu, menemani mangkuk-mangkuk kosong yang memangku sendok juga garpu. Menertawakan gelas-kelas kosong yang dipenuhi kertas tisu. Kau duduk diam di bangku kayu. di sudut tenda biru.

Belum pukul satu! Matamu menatapku.

Suara-suara asing memenuhi ruang sepi dengan irama alkohol. Mengajak iba menatap kedelai dan tomat yang terkurung botol. Matamu diam-diam memaki susunan bihun, daging giling, telur dan potongan tahu, "tolol!"

Masih ada waktu! Ujarmu.

Segelas kopi dari tetangga tersaji di atas meja. Sesekali mengusik alur berita dan cerita. Mengawali dan mengakhiri kisah nyata dengan satu kata, "katanya"

Masih banyak rahasia sebelum pagi! 
Bisikmu

Kau berikan satu senyuman untukku. Lembaran sepuluh ribu sudah keluar dari saku. Pengganti sebungkus bakso di tanganku.

"Aku ingin pulang dan melupakan!" Bisikku kepada malam yang terlihat enggan.

Curup, 01.09.2020
zaldychan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun