Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi: Maukah Kau seperti Embun?

18 Juli 2020   23:07 Diperbarui: 18 Juli 2020   23:03 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by pixabay.com

Aku pernah ceritakan padamu tentang titik api yang berdiam di dalam diri. Tak perlu dipadamkan! Cukup dijaga api itu, agar tak memanggangmu.

Biarkan ia berkobar dalam angan juga ingin. Rengkuhlah angin sebagai bahan bakar, bukan menjauhkan! Agar tak terpenjara kegelapan.

Kau mau menjadi api?

Akupun pernah berkisah, jika butiran embun sebagai tanda hadirnya kesejukan. Tak perlu disentuh, jika tak ingin kehilangan. Cukup nikmati bening dan sucinya.

Ia tak pernah berbincang tentang batasan waktu. Tak peduli resah pagi, cerita siang, derita senja atau risau malam. Ia hadir tanpa diminta, dan pergi tanpa diduga.

Atau, maukah kau seperti embun?

Curup, 18.07.2020
zaldychan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun