Tetapi, sungai berganti fungsi. Bukan lagi sebagai tempat pembuangan, namun berubah sebutan menjadi "Tempat Penitipan".
Ibarat satu "gudang besar". Semua barang yang dirasakan tak terpakai, dengan alasan tak lagi digunakan atau rusak, dititipkan ke gudang. Akhirnya, sungai menjadi "gudang" tempat penitipan abadi.
Dampaknya? Jika terjadi banjir, akan jamak disaksikan, berseliweran berita, cerita juga derita yang memuat amarah, musibah, atau siklus pindah. Gawatnya, terkadang diikuti dengan hati luka dan derai air mata.
Saling tunjuk dan adu telunjuk mewarnai pencarian titik salah. Menyigi hulu dan hilir masalah, seperti membayangkan ulang tentang hulu dan hilir aliran sungai zaman dulu!
Padahal ada ungkapan, "alam tak pernah merusak!"
Catatan : Sungai di foto ini, adalah titik awal aku belajar renang gaya batu. Tapi dulu.
Curup, 24.06.2020
Zaldychan
[ditulis untuk Kompasiana]