Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Belajar Menghargai "Kelucuan" Anak Negeri

12 Mei 2020   05:42 Diperbarui: 12 Mei 2020   06:18 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Lelaki Museum Seni (sumber gambar : pixabay.com)

"Udah buka twitter? Lagi ramai #tukangngibulnaiktahta, Bang!"

Usai maghrib, kubaca satu pesan melalui WA dari seorang teman yang suka mengamati isu-isu kekinian. Karena masih suasana berbuka, aku balas saja pesan itu dengan emoji senyuman. Tak berselang lama, kembali aku dapatkan pesan dari orang yang sama. Sesaat dahiku berkerut.

"Aku lempar ke grup, ya?"

"Untuk apa?"

"Biar..."

"Udah! Jangan ikutan jadi tukang stempel! Bahas yang lain aja, yuk?"

Tak lagi ada balasan. Pun tak ada pembahasan di WAG anak muda Kota Curup yang kuikuti. Gak tahu kalau di grup lain. Aku jadi penasaran, akhirnya kusimak cuitan netizen yang maha benar dengan segala kepintarannya. Hiks...

Reaksiku? Seperti sebelum-sebelumnya. Ada tawa, terkadang senyum sendiri, juga hadir perasaan miris plus prihatin. Ingatanku kembali pada satu puisi yang ditulis Taufik Ismail tahun 1998, kemudian judul yang sama dijadikan judul sampul buku kumpulan puisi, "Malu (Aku) Jadi Orang Indonesia." (Yayasan Indonesia, 2000).

Langit akhlak rubuh, di atas negeriku berserak-serak

Hukum tak tegak, doyong berderak-derak

Dua baris itu, kukira menjadi reaksi senyap yang bisa kutuliskan, usai membaca cuitan dengan tagar seperti yang dikirim oleh temanku tadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun