Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

5 Cara Keluar dari Penjara "Menulis Itu Susah!"

1 April 2020   18:04 Diperbarui: 5 April 2020   05:47 1015
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by pixabay.com

Bisa saja, pada tahapan ini akan ada perpindahan kalimat, penambahan dan pengurangan kata, kalimat atau malah terjadi pertukaran paragraph. Kalau betah, lakukan beberapa kali, hingga merasa enak dibaca. Bisa juga minta bantuan orang lain sebagai "first reader".

Kelima, Menulislah Setiap Hari
Menulis di poin ini adalah menuliskan ide, gagasan atau pikiran secara ringkas. Bisa seperti status di media sosial, disimpan di catatan ponsel, atau memiliki target satu halaman atau 1000 kata setiap hari di laptop.

Tentang apa saja, yang penting tulis, jika tak selesai tinggalkan saja dulu. Anggap saja jadi draft. Terkadang, banyak yang keliru memaknai jika menulis itu, musti tulisan yang sudah utuh dan selesai. Pasti kasihan bagi para novelis, kan? Haha..

Menulis akan selamanya menjadi susah, jika tak pernah dicoba dan malas membaca. Cara menulis ide, menemukan cara bertutur yang asik, atau pengetahuan tentang tatanan bahasa yang baik, akan ditemukan saat terbiasa menulis dan membaca.

Illustrated by pixabay.com
Illustrated by pixabay.com
Anggaplah Menulis seperti Anak-anak Melukis!

Pernah melihat anak-anak melukis? Mereka akan melukis yang mereka temui. Seperti tentang mobil, bunga, hewan, pemandangan, rumah atau aneka jenis buah.

Terus, pernah lihat saat mereka mewarnai? Bisa saja tanahnya berwarna hitam. Matahari diwarnai merah, dedaunan diberi sentuhan warna biru, atau tangkai bunga berwarna coklat? Nah, itu kebebasan imajinasinya.

Kemudian ada masukan serta saran dari orangtua, guru atau dengan indera yang mereka dimiliki. Pelan-pelan, mereka akan "menyesuaikan" pewarnaan itu, kan?

Tak hanya selesai di situ. Terkadang, ekpresinya semakin berkembang. Anak-anak di pesisir pantai, karena sulit menemukan hutan dan sawah, bisa saja melukis tentang pemandangan di perdesaan. Ada petani, kerbau, pondok kecil di tengah sawah atau aliran sungai, sesuai bayangannya tentang indahnya suasana desa.

Sebaliknya, anak-anak yang tinggal di pegunungan. Jauh dari pantai. Akan melukis tentang pemandangan gunung yang ada lautnya. Kemudian ada perahu layar atau kapal besar, serta aneka jenis ikan di dalamnya.

Jika terus dilatih. Maka anak-anak akan semakin "liar" mengekspresikan diri dalam melukis. Bisa saja di tengah sawah, ternyata ada pesawat terbang, atau di pantai dilukiskan tentang robot raksasa seperti spiderman! Hihi..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun