Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen [IL] | Sebuah Rasa

29 Maret 2020   17:37 Diperbarui: 29 Maret 2020   20:08 618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by pixabay.com

"Aku mengerti."

Seperti gelembung sabun yang terkena sengatan matahari. Begitu juga perubahan yang tersaji di beranda. Mata Andi lekat menatapku. Tangan kirinya menggenggam erat jemari tangan kananku.

"Apa kabar Ecy? Sehat, kan?"

Perlahan kulepaskan genggaman tangan Andi. Sembari tersenyum. Andi pasti mengerti caraku mengalihkan situasi.

"Kemarin, terkena flu! Tapi udah baikan!"

"Kamu musti menjadi suami siaga! Sudah tujuh bulan, kan?"

"Iya!"

Sunyi kembali menguasai beranda. Membiarkan penghuninya menikmati keheningan malam. Sekilas Andi menatap jam di tangannya, kemudian mengambil dan mereguk habis isi gelas berkopi. Aku hapal gerakan itu.

"Sudah hampir pukul sepuluh. Aku harus pulang!"

"Iya."

"Maafkan aku!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun