Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Hingga Kau Terlupa Sisa Usia

15 Desember 2019   18:17 Diperbarui: 15 Desember 2019   18:14 172
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by pixabay.com

Aku menyaksikan seberkas sinar di wajahmu. Saat berbincang tentang kedamaian yang disembunyikan lautan. Seakan aku bicara pada peredam suara, karena anganmu telah berendam di palung samudera.

Aku melihat selarik binar di matamu, saat berbincang tentang ketenangan yang dijanjikan puncak gunung. Seakan aku bicara pada patung, karena inginmu telah menjauh pergi berkunjung di titik tak berujung.

Nanti atau entah kapan, kau akan berbincang tentang beberapa petualangan. Ketika kita singgah pada beberapa tangkai rindu, dua helai daun cemburu, atau satu kelopak pilu. Hingga langkah kaki gagu mengiringi tuntunan pada sebuah keputusan ragu.

Mungkin nanti, atau entah kapan. Kau akan mengerti tentang indahnya perjumpaan, makna kepergian, dan arti kehilangan. Dan terburu membangun keabadian penjara rasa, agar bertahan dari serbuan serbuk-serbuk kecemasan asa.

Tak usah bertanya! Agar bayangan angan tak membebani cara, atau kau kembali terjebak di bilik jera. Tentang cinta atau terluka.

Aku ingin mengikat makna bersama. Hingga kau terlupa sisa usia.

Curup, 15.12. 2019
zaldychan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun