Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Di Tepi Senja, Kueja Sebuah Nama

1 November 2019   17:47 Diperbarui: 1 November 2019   19:10 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
illustrated by junponblog.com

Aku ceritakan padamu tentang rindu.

Seperti pengembaraan butir embun yang menandai permulaan hari. Meninggalkan pagi yang berkabut sepi. Membiarkan hati memagut laju waktu, memangku tunggu. Meniti titik-titik persinggahan meramu pertemuan tak berujung.

Jejak jarak tak lelah memberitahu, kau tak pernah jauh dariku. Saat langkah kakiku menapaki duri-duri penantian, kau hadir mengusir hadirnya nyeri kecemasan. Laksana mimpi yang bergegas menjemput dunia nyata, aku tahu kau selalu ada. Kita hanya terpisah raga, bukan hati kita.

Seperti persekutuan jagat raya, yang kukuh menggenggam erat rahasia tabir rasa. Ketika kebersamaan lebih berarti di saat kau pernah mereguk pahitnya kehilangan. Dan, kehilangan jauh lebih bemakna jika kau merasakan manisnya kerinduan. Pertemuan adalah muara rindu.

Di tepi senja, kueja sebuah nama. Namamu

Curup, 01.11.2019

zaldychan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun