Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Nyai Rumi

18 September 2019   20:25 Diperbarui: 19 September 2019   05:05 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by pixabay.com

"Bagus!"

Mata Yai Jati menatapku. Sambil tersenyum, kuajak bertukar salam. Kutepuk pelan bahunya. Yai Jati memeluku erat. Sejak kecil, kami berteman  dekat dan akrab. Aku tahu semua tentangnya. Tapi tidak sebaliknya.

**

"Berapa lama, Abang di dangau?"

"Setengah jam? Mungkin lebih. Aku tak punya arloji!"

"Yakin, tak ada yang mencurigakan?"

"Tidak! Kan, hasil outopsi negatif?"

Dua wajah polisi yang duduk di hadapku saling bertukar pandang. Nyai Rumi tak ada di ruang tamu. Mata penuh selidik Kades Badri yang duduk di sebelahku, menatap wajahku.

"Yai Jati ada cerita tentang adikku?"

"Rumi? Tidak!"

"Tak ada cerita, mengapa Yai..."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun