Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Nyai Rumi

18 September 2019   20:25 Diperbarui: 19 September 2019   05:05 376
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by pixabay.com

"Sepuluh hari, Aku tak pulang ke rumah, Bang!"

"Iya. Nyai juga bilang begitu!"

"Rumi! Jangan panggil Nyai!"

"Iya! Rumi!"

"Abang tahu alasannya?"

"Rumi cuma bilang. Yai tak pulang!"

"Oh!"

Yai, diam dan melempar pandang ke hamparan pohon cabe di hadapan dangau. Belasan tahun jarak usia antara Yai Jati dan Nyai Rumi. Dan aku lebih tua beberapa hari dari Yai Jati yang berusia pertengahan empat puluh. Belum ada kisruh yang kudengar, sejak sepuluh hari pernikahan mereka. Pun, aku tak peduli dengan aneka isu rumah tangga orang.

"Di minum, Bang!"

"Oh, iya! Makasih."

Kureguk sedikit gelas berkopi. Masih terasa panas di ujung bibir. Aku pun memilih diam dan menunggu suara Yai Jati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun