Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Panitia Kurban Itu, Orang Penting Sekaligus Tabah!

11 Agustus 2019   21:12 Diperbarui: 12 Agustus 2019   00:00 227
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Bang, walau bukan panitia. Kami ikut bantu boleh?"
"Tetanggaku ada yang belum dapat karcis, Bang! Padahal..."
"Bang! Si A tadi kulihat sembunyikan kaki kerbau di..."

Sesiapapun yang pernah jadi Panitia Kurban pada saat Iduladha. Kukira pernah mengalami hal itu. Apapun jabatan seseorang itu dalam kepanitiaan. Pada hari pelaksaaan penyembelihan hewan kurban, panitia adalah jabatan paling keren! Ahaay....

Sosok yang menggunakan seragam atau sekedar IDcard. Baik itu di Masjid, Musholla, Langgar atau di komunitas tertentu. Tetiba menjadi orang penting! Paling dibutuhkan dan paling dicari. Juga figur yang mesti didekati. Melebihi keinginan untuk foto bersama artis Holywood, Bolywood atau pejabat negara. Aih, lebay!

Belasan tahun, terlibat dalam prosesi kurban pada Masjid  Al Jihad di kampungku. Kucoba ceritakan sisi humanis dan terkadang dramatis dari panitia kurban, ya?

Foto : Dokpri
Foto : Dokpri
Panitia Itu, Penanggungjawab Hulu-Hilir Prosesi Kurban.

Di Kampungku, ada dua bentuk Panitia Kurban. Pertama, Panitia khusus kurban yang ada di struktur kepengurusan di Badan Kesejahteraan Masjid (BKM) atau Organisasi  Masyarakat. Biasanya, bertugas menghimpun dana, memilih dan membeli hewan kurban, hingga menyiapkan kebutuhan serta pendistribusian karcis kurban.

Aih, ini adalah tugas mulia dan tahunan, kan? Namun ada misteri kisah duka juga. Karena, pola peserta kurban ada yang setor tunai ada juga pola arisan yang di setor bulanan, kan? Terkadang panitia juga ketar-ketir. Ketika dana yang terkumpul tak sebanding dengan harga beli hewan kurban yang tetiba naik! Tak jarang panitia menutupi kekurangan ini. Hiks..

Belum lagi, ketika hewan yang dibeli diangggap terlalu kurus! Karena keterbatasan pilihan atau dana yang tersedia tak mencukupi. Atau mengalami kasus organ dalam hewan kurban, seperti hati sapi atau kerbau dinyatakan tak layak dibagikan oleh petugas dari Dinas Kesehatan. Harus dibuang! Dan, semua mata berubah menjadi telunjuk kepada panitia. Hiks lagi..

Kedua, adalah Panitia Eksekusi. Biasanya dari jamaah serta melibatkan beberapa orang yang ahli di bidang pemotongan hewan. Tugasnya, dari mulai penyembelihan, pembersihan hingga pembagian sesuai karcis kepada orang yang dianggap berhak.

Dan, bukan rahasia juga. Jika banyak yang berminat jadi panitia! Selain memang ada niat membantu, ada juga punya misi khusus, tah? Pembaca pasti tahu, kan? Coba bayangkan kalo satu musholla hanya menyembelih 3 ekor kambing! Terus, yang tertarik jadi panitia hingga 30 orang?Ahaaay...

Foto : Dokpri
Foto : Dokpri
Ternyata, Panitia Itu Mesti Miliki Kemampuan Komunikasi dan Psikologi Massa.

Prosesi penyembelihan adalah hajatan banyak orang. Melibatkan dan semua orang tanpa sengaja, memiliki kebutuhan terhadap daging kurban itu. Bukan urusan kemampuan membeli atau tidak! Tapi tak akan berkesan hajatan iduladha, tanpa icip-icip daging kurban, kan?

Karena berhadapan dengan orang banyak. Tanpa sadar, Panitia akhirnya mesti memilih jawaban yang diplomatis dan tak terkesan arogan saat lakukan penolakan. Ketika berhadapan dengan orang yang tak mendapat karcis kurban.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun