"Nik amiinkan?"
"Kenapa tanya?"
"Gak ajak Mas?"
"Mas pasti amiinkan!"
"Belum!"
"Amiinkan aja!"
"Do'anya apa?"
"Pokoknya..."
Kalimatmu berhenti. Wajahmu bersemu merah. Tetiba, kau tundukkan wajahmu. Aku sangat tahu. Takkan sanggup kau ujarkan. Kuacak kepalamu. Bertahun kutunggu. Kukira takkan pernah kudengar. Ucap langsung ungkapan rasamu. Perlahan, kau angkat wajahmu menatapku.
"Nik sudah amiinkan dua kal!"
"Hah! Ambil jatah Mas?"
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!