"Tapi Pak Il..."
"Mas print satu lembar, tapi kabur. Tintanya habis! Terus Mas jadikan pembatas bab. Malah dibaca Pak Il!"
"Seteliti itu?"
"Naluri Pengacara!"
Kau tertawa. Saat beranjak pergi, aku terhenti. Tanganmu, menarik baju kaosku. Aku menatapmu.
"Mas mau pesan makanan!"
"Satu pertanyaan lagi!"
"Nanti aja!"
"Mas diminta ganti kunci pintu Ketua Jurusan?"
"Gak!"
"Kenapa Pak Il bilang tak usah tukar?"
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!