Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Menikmati Hidup Sederhana

6 Juni 2019   11:51 Diperbarui: 6 Juni 2019   11:52 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by : pixabay.com

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana. Dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu" (Sapardi Djoko Damono)

Larik diatas, adalah nukilan salah satu puisi dari salah penyair yang dimiliki Indonesia. Sapardi Djoko Damono, lebih memilih kata "sederhana" untuk "mengerjakan" paduan bunyi rasa dan asa yang bermuara pada cinta. Ahaaay...

Kukira, Orang-orang yang masuk barisan patah hati gegara rumitnya cinta, diam-diam ajukan protes tak resmi. Cinta tak pernah sederhana! Seperti mendatangi satu rumah makan sederhana, yang rasa dan harganya ternyata bikin hiks...

Begitulah! Akan ada golongan orang-orang yang suka menyederhanakan suatu masalah. Pun, ada juga golongan yang sering mempermasalahkan hal yang sederhana. Eh, aku salah, ya? Haha...

Berpijak dari kata "sederhana" inilah. Kutulis bebas mengikuti tema artikel urutan ke 32 dari #samberthr hari ini. Bagiku, hidup sederhana itu bermakna #antiribet dan #dibikinsimpel. Boleh, kan?

Illustrated by : pixabay.com
Illustrated by : pixabay.com
Hidup sederhana adalah menjalani hidup berfokus pada apa yang benar- bernar berarti. (Al Muhasibi, 2006).

Dimaknai sebagai hidup yang apa adanya dan ada kesesuaian antara kebutuhan dan kemampuan. Tidak memaksakan dan tidak berlebihan. Caranya?

Pertama, menjalani hidup secara wajar. Maksudnya, hidup sederhana itu adalah hemat. Dan hemat tidak bermakna pelit atau kikir, kan? Semua agama pun mengajari untuk tidak berlebih-lebihan alias mubazir.

Dalam soal adab makan, Nabi Muhammad SAW bersabda : "Makanlah setelah lapar, dan berhentilah sebelum kenyang". Hadits ini menunjukkan dan mengajarkan konsep kewajaran dengan pilihan prioritas.

Menentukan skala prioritas dalam semua aspek kebutuhan primer, sekunder dan tersier saat menjalankan kehidupan, kukira dimaknai sebagai hidup sederhana.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun