Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dari Novel "The Innocent Man" John Grisham, Menyigi Ulang tentang "Prisoner of Conscience" dan Impunitas di Indonesia

21 Mei 2019   01:54 Diperbarui: 21 Mei 2019   02:32 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by. pixabay.com

Awal ramadan, adikku meminjamkan buku karya John Grisham berjudul "The Innocent Man". Di alihbahasakan dengan judul  "Tak Bersalah" oleh Jonathan dan Hanna Lesmana. Buku ini cetakan ketiga per Maret 2019 dari penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama. Buku bahasa aslinya diterbitkan oleh Arrow Books tahun 2007.

Sosok John Grisham tentu tak asing bagi penyuka novel bergenre hukum atau mengenyam pendidikan berlatar belakang bidang hukum. Apatah lagi banyak dari karyanya bestseller, bahkan difilmkan. Semisal "The Firm" yang dibintangi oleh aktor ganteng Tom Cruise. 

Tak bermaksud spoiler, aku Cuma mau berbagi dan merefleksikan hasil bacaanku. Karena, pada novel ini, John Grisham tidak lagi menulis fiksi, namun kisah nyata. Plus dikatkan dengan kondisi terkini negeri ini. boleh, ya?

Dokpri. SS Novel The Innocent Man
Dokpri. SS Novel The Innocent Man
Kisah Ronnie dalam Novel "The Innocent Man".

Tokoh sentral dalam novel ini, adalah Ronald "Ronnie" Keith Williamson. anak bungsu dan lelaki satu-satunya dari tiga bersaudara. Lahir di Kota Ada, Negara Bagian Oklahoma pada 3 Februari 1953. dari ayah bernama Roy dan ibunya Juanita yang tinggal di Ada, Oklahoma. Ia memiliki dua kakak perempuan bernama Annette dan Renee.

Sejak kecil, Ronnie meyukai baseball. menjadi bintang baseball di sekolah hingga kotanya. Banyak yang percaya bahwa Ronnie kelak akan menjadi pemain baseball ternama. Setelah lulus SMA mendapat tawaran pencari bakat dari berbagai klub baseball. Namun karena persaingan yang berat, serta bebarapa kali mengalami cedera. Mimpi menjadi pemain baseball pela-pelan redup. Hal ini mempengaruhi mentalitas Ronnie yang sudah menganggap dirinya bintang besar baseball di kota Ada.

Ronnie pun bersentuhan dengan alkohol dan mabuk-mabukan di sejumlah Club malam. Tak ada klub malam di kota Ada yang tidak mengenal Ronnie. Hingga dikeluarkan dari klub baseball harapannya. Akibat stres dengan karirnya di baseball, pernikahannya dengan Putri daerah Ada juga berantakan. Dan bercerai setelah tiga tahun menikah tanpa memiliki anak. Hidup Ronnie semakin berat ayahnya meninggal akibat kanker.

Konflik hukum dari novel ini, berawal Pada tahun 1982, saat terjadi pemerkosaan sekaligus pembunuhan di kota Ada, Oklahoma. Seorang gadis 20 tahunan bernama Debra "Debbie" Sue Carter ditemukan tewas dalam kondisi telanjang dan luka-luka di apartemennya.

Kasus pembunuhan Debbie ditangani oleh kepolisian Ada. Penyelidikan pun berlangsung. Berdasarkan saksi, pada malam sebelumnya, Debbie terlihat di tempat kerjanya di club malam Coachlight bersama teman-temannya. Polisi mengambil sampel dan menginterogasi beberapa teman pria Debbie salah satunya Glen Gore, teman SMA Debbie. 

Di interogasi yang kedua, Glen Gore menyinggung nama Ronnie. Meski Ronnie dikatakan oleh para saksi tidak terlihat di Coachlight pada malam pembunuhan Debbie. Namun Seluruh masyarakat kota Ada tahu bahwa Ronnie itu pemabuk dan 'sedikit gila'. Dan memiliki "potensi" sebagai pembunuh.

Penyelidikan pun berlangsung. Lima tahun kasus itu tertunda karena ketiadaan bukti, namun kepolisian dan jaksa bersikukuh bahwa Ronnie merupakan salah satu pembunuh Debbie. Pihak kepolisian dan jaksa memperoleh tekanan dari berbagai pihak untuk segera menyelesaikan kasus itu. Karena diyakini, pembunuhan itu tak mungkin dilakukan oleh satu orang. Akhirnya polisi mengirim surat penangkapan kepada Ronnie dan Dennis Fritz. Dennis Fritz merupakan teman lama Ronnie. Keduanya memang sering jalan-jalan dan minum-minum bareng.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun