Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Menguji Garis Diri

6 April 2019   17:18 Diperbarui: 6 April 2019   20:09 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by : pixabay.com

ketika aksara-aksara tersendat tapal-tapal batas matahari. hanya berputar mengitari ornamen-ornamen resah hari. kau tetap bungkam, menakar benih-benih nyeri.

pembiaran adalah langit-langit kebenaran sementara. berwujud kepasrahan pada luka-luka. terpenjara, memagut resah jiwa.

saat kata-kata tersedak garis-garis retak cermin diri. dan berhenti melampaui baris-baris imaji mimpi. kau masih terdiam, menyigi  bisu-bisu sepi.

penyerahan adalah kabut-kabut kepasrahan fana. berwujud kematian-kematian rasa. terbunuh, memeluk kecamuk asa.

kemana menguji garis batas diri, biar tak melampaui mimpi yang terhenti pasti?

Curup, 06.04.2019
zaldychan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun