Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Ketika Angin Memetik Sepi

16 Maret 2019   06:30 Diperbarui: 16 Maret 2019   06:37 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by : pixabay.com

aku tak bisa menyulam binar-binar lentera. biar menguak sekat-sekat raga. jika kau pagut riak-riak diam. dan, meluluhlantakkan jejak-jejak malam.

aku tak mampu memijak haluan bahtera. mengayuh bilah-bilah airmata, bertelaga lupa. mengikat belah-belah jiwa, berjelaga rupa. jika sekedar, membatik bait-bait rasa.

aku tak mau memaku seikat janji, dan mengarsir serikat bukti. kau tahu? ketika angin memetik sepimu. ada aku, disisimu.

Curup, 16.03.2019
zaldychan [Aksara dan Cinta]

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun