Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Puisi | Ketika Butir-butir Mimpi Menata Sepi

15 Maret 2019   10:24 Diperbarui: 15 Maret 2019   11:14 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustrated by : pixabay.com

suara-suara tergeletak di tepi sungai. menanti riam menjemput diri. perlahan tersapu, timbul tenggelam dan terbenam di lumpur waktu.

hujan belum juga usai. menimba rongsokan-rongsokan lalai. menggerus butir-butir mimpi, yang setia antri menata sepi.

kata-kata terjebak di lautan. menanti jerit duka nelayan. perlahan berbingkai bangkai, tersimpul dan tersampul indah di pengap lemari besi.

lupakan air mata nestapa. saat mentari menyapa. kabut dupa-dupa luka, menyelinap dan meratap ke langit duka.

wajah-wajah terpasak di pinggir jalan. menanti pahit manis harapan. perlahan berbisik menelisik sapaan. lupa, juga melupakan.

Curup, 15.03.2019
zaldychan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun