Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

NIK | Because of You [2]

12 Februari 2019   12:23 Diperbarui: 12 Februari 2019   12:35 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rapat Osis selesai. Sore bulan juni itu, mendung tapi tak hujan. Nyaris setengah enam. Aku segera keluar dari ruang Osis. Aku menunggumu. Berdua, bersisian berjalan menuju gerbang sekolah. Aku tersenyum padamu. Kau jengah berjalan menunduk. Berjarak dariku. Riuh godaan dari adek kelas membuatmu malu. Kau percepat langkahmu, Aku tidak. Kau dua langkah di depanku. Tapi aku tahu, kau pasti menungguku. Hanya kau dan aku sore itu. Pulangnya satu arah. Kau juga aku berdiri menunggu angkot. Agak lama. Angkot belum juga lewat. Kukira kau bosan menunggu. Aku menatapmu.

"Nik!"

"Eh?"

"Kita jalan. Sambil nunggu angkot, mau?"

"Iya!"

Aku mendahului. Kau di sampingku. Berjalan berdampingan. Tak lagi ada godaan. Hanya tatapan dan senyuman dari penduduk sekitar sekolah. Mereka mengenal aku juga dirimu. Tiga tahun. Nyaris setiap hari selalu begitu. Terlibat aktif pada kegiatan Osis juga Pramuka sebagai sebab.

"Di Bengkulu. Sekolah apa, Nik?"

"SMKK!"

"Nik, mau?"

"Terserah Ayah."

"Kok?"

"Bilang Ayah, biar ada keterampilan!"

"Begitu?"

"Bisa belajar memasak juga belajar menjahit."

"Bagus! Belajar baik-baik!"

"Hah?"

"Perempuan harus begitu!"

"Haha! Kau kemana?"

"Padang Panjang!"

"Hah!"

"Kenapa?"

"Kan, jauh?"

"Bengkulu juga Jauh!"

Kau terdiam. Aku berhenti tepat di depan BLK. Kau terkejut, tapi juga berhenti dan berdiri di dekatku. Aku menatap matamu. Sejak dulu, kau akan berpaling jika aku begitu. Matamu kau alihkan. Mengikuti angkot yang berhenti, usai kuajukan tangan kananku. Berdua menaiki angkot. Duduk bersisian. Tak ada penumpang lain. Tak ada percakapan lain.

Baru saja lewati Tempelrejo. Adzan maghrib terdengar. Tak kudengar suaramu juga suaraku. Tak berbunyi, hanya sunyi. Angkot sudah lalui Bataliyon. Menyusuri Kelurahan Air Putih. Dan berhenti, sebelum Bundaran Dwi Tunggal. Kau turun, aku mengikutimu dan membayar ongkos. Kau terkejut. Menatapku.

"Kenapa turun disini?"

"Gak Boleh?"

"Tapi..."

"Aku Antar!"

"Jangan! Nanti..."

"Sampai depan gang!"

Kau berlalu mendahuluiku. Tapi langkahmu, menungguku. Aku tahu itu. Kembali sunyi. Tak berbunyi.

Nik...! Kuingin kau tahu. Ada sesuatu. Yang harus kuujarkan padamu. Tapi tak bisa kuucapkan senja itu. Mungkin besok. Usai acara perpisahan.


#Nik

#GetMarried #PowerofLove #BecauseofYou

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun