Mohon tunggu...
zaldy chan
zaldy chan Mohon Tunggu... Administrasi - ASN (Apapun Sing penting Nulis)

cintaku tersisa sedikit. tapi cukup untuk seumur hidupmu

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Teh Hangat, Tanpa Rasa dan Tanpamu

30 Januari 2019   17:24 Diperbarui: 30 Januari 2019   17:39 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrated by : pixabay.com

aku memburu tissue yang entah kenapa, tersimpan di atas lemari baju.

aku dan mataku adalah saksi tak bisu. butir hujan menerpa wajahmu, memeluk bebas mozaik lekuk tubuhmu. tetiba aku ingin seperti hujan.

aku dan kakiku menuju dapur, dan terburu. aku dan tanganku meracik segelas teh hangat segala rasa, juga terburu.

aku menyesal, kau masih di pintu. tapi tak ada rajukmu. hujan belum benar-benar sirna, saat kau serahkan utuh pelukmu. tetiba aku ingin hujan tak pernah sirna.

aku terburu memburu tissue yang entah kenapa, ada di saku bajuku.

sore ini aku dan mataku menatap butir hujan. kembali, aku dan tanganku meracik segelas teh hangat. tanpa rasa. dan tanpamu.

Curup. 30.01.2019
Aksara Cinta

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun