Mohon tunggu...
Zaky Zamani
Zaky Zamani Mohon Tunggu... Guru - Konseling Terapi Mind Art

Guru, Motivator, Penulis Pemula.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

5 Unsur Dalam Diri Manusia (2)

15 Maret 2022   05:05 Diperbarui: 15 Maret 2022   05:22 5535
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

2. UNSUR TANAH

Manusia diciptakan berawal dari tanah, karena mudah dibentuk maka, manusia berbeda pertumbuhannya dengan makhluk hidup lainnya.

Unsur tanah, identik dengan rasa cinta pada  hal-hal yang berkaitan dengan duniawiyah. Manusia memiliki unsur yang kuat, kuat fisik dan kuat psikis yang selalu bisa memahami keadaan dirinya dan orang lain, dan termasuk pekerja keras dan produktif. Sifat yang tertanam dalam dirinya memiliki empati yang tinggi, suka menolong tanpa pamrih, orangnya setia dan tanggung jawab. Namun disisi yang lain jika manusia ini merasa dibutuhkan, dia mulai sombong dan egois dan tidak suka mengambil resiko.

Bumi tempat kita bersujud, semua orang yang beragama pernah melakukan sujud (menundukkan kepala sampai menempel ke tanah atau bumi) ini tanda rasa syukur atas dirinya yang selalu sehat lahir batin.
Orang bilang tanah ini tanah syurga, kayu dan batu jadi tanaman. Unsur tanah bisa membuat kedamaian dan kebahagiaan.

Manusia diciptakan dari segumpal tanah liat yang dibentuk dan diberikan ruh oleh sang maha pencipta. Jika manusia mati atau tiada akan dimasukkan ke dalam tanah, dari tanah akan kembali ke tanah.  

Q.S. Al-hijr, ayat 26; " dan sungguh telah diciptakan manusia (Adam) dari tanah liat kering dari lumpur hitam yang diberi bentuk"

3. UNSUR API

Api dalam diri manusia, segi positif dinamakan sumber semangat yang selalu termotivasi. Tidak ada manusia manapun yang bisa menghalangi jalannya, karena manusia itu akan berusaha sekeras mungkin untuk dapat menggapainya.

Api kehidupan jika sudah berkobar, akan membawa keberkahan dan kebahagiaan setinggi-tingginya. Dan dengan kobaran api juga bisa terbakar emosi, tidak bisa mengendalikan dirinya untuk tetap bersabar. Manusia yang dirinya selalu kecewa kehidupan nya tidak perduli lingkungan sekitar.

Kehidupan manusia bisa berantakan karena Api cemburu dan sebaliknya kehidupan manusia bisa berdamai dengan situasi  karena dalam tubuh ada Api kesabaran. Pilihan ada pada dirimu, mau yang mana?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun