Mohon tunggu...
Zaki akbar
Zaki akbar Mohon Tunggu... Penegak Hukum - Mahasiswa | Penulis | Pemerhati Hukum

A Writer Of The Law

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Krisis Mahasiswa Berprestasi, Birokrasi Kampus Merah Perlu Evaluasi

4 September 2019   10:01 Diperbarui: 4 September 2019   10:23 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa bulan lalu, jalur masuk perguruan tinggi seperti SNMPTN, SBMPTN dan Mandiri telah sukses terlaksana untuk tahun 2019. Mulai 21 Agustus 2019 kemarin mahasiswa fakultas hukum unram atau lebih familiar dikenal dengan kampus merah sudah mulai aktif secara akademik. 

Ratusan mahasiswa baru kini sudah mulai mewarnai kehidupan kampus merah dan menambah jumlah mahasiswa di FH Unram, tentu  kini mereka masih ragu-ragu memilih jalan mana yang bisa menjadikan mereka mahasiswa berprestasi dikampus merah atau justru tidak memikirkan hal tersebut.

Mengartikan makna dari prestasi itu mungkin bisa saja secara sederhana, misal prestasi itu suatu capaian apapun itu, dimana pun itu dan bagaimana pun itu asalkan menuju perubahan yang lebih baik maka itu adalah prestasi. 

Secara akademik memang benar IPK 3,00 sampai 4,00 itu dapat dikatakan capaian prestasi. Tapi, penting juga mahasiswa hukum untuk berprestasi tidak hanya secara akademik tapi juga diluar akademik, misal kompetisi, lomba, konferensi, kegiatan dan sejenisnya dikancah regional, nasional maupun Internasional.

Perlu untuk kita ketahui, ternyata kampus merah kita masih krisis mahasiswa berprestasi  ditingkat regional, nasional dan Internasional ditahun 2019. Untuk lomba menulis KTI/Essay/Legal Opinion ternyata tidak sampai 5 (lima) Tim bisa lolos ke Nasional, untuk PIMNAS jangan ditanya karena tidak ada yang lolos. 

Lalu untuk lomba debat cuma 1 tim berangkat ke tingkat regional dan 1 Tim yang berangkat ke nasional kemarin. Dan terakhir yang untuk kegiatan seperti konferensi atau pertukaran pemuda berskala Internasional pun hanya 2 orang yang bisa lolos.

Lantas, apa yang membuat kampus merah kita krisis mahasiswa berprestasi ?

Pertama, untuk segi birokrasi ternyata dalam hal kemahasiswaan belum memiliki visi yang mampu meningkatkan prestasi mahasiswanya. Misal ditahun mulai tahun 2018 sampai sekarang tidak ada kegiatan atau program kampus yang menunjang skill mahasiswa secara khusus seperti pelatihan pembuatan PKM, LKTI, Debat dan Jurnal. 

Bidang kemahasiswaan kampus merah hanya menyeleggarakan secara rutin agenda pemilihan mahasiswa berprestasi (MAWAPRES) Fh unram, itu pun dikarenakan tuntutan pihak rektorat yang akan menyeleksi Mawapres semua fakultas seunram.

Kemudian, birokrasi kampus menggelontorkan anggaran lomba menulis seperti LKTI untuk mahasiswa diluar kampus dan tidak untuk mahasiswa kampus merah itu sendiri. Artinya, hanya sebatas menunjukkan eksistensi kampus. Padahal jika mahasiswa kampus merah dalam hal skill menulis, debat dan lain sebagainya meningkat ini akan memberikan kontribusi positif bagi mahasiswa & kampus. 

Misal, mahasiswa lolos berbagai lomba nasional & kegiatan Internasional, tentu ini bisa memberikan poin akreditasi kampus & memberikan pengalaman yang besar bagi mahasiswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun