Saya disini sebagai anak pulau bukannya tidak terima dengan adanya kenaikan harga BBM, akan tetapi saya hanya agak sedikit keberatan apabila harga BBM itu terus menerus naik, dan seperti yang kita ketahui Bersama pada akhir-akhir ini masyarakat masih mengalami masa krisis ekonomi di karenakan pada tahun priode 2019 sampai saat sekarang masih ada yang namanya pandemi (covid-19) dan baru-baru ini ada kabar pemerintah malah menaikkan harga BBM dan hal itu sangat membuat masyarakat menjadi kebingungan, apalagi orang pulau seperti saya ini, pasti di pulau saya harga -harga barang itu naik mulai dari harga sembako, pakaian, rokok dan lain-lain pasti juga ikut naik. Lantas tidak adakah kebijakan dari pemerintah untuk menurunkan harga BBM ?
Dan baru-baru ini masyarakat pulau bawean di kejutkan dengan adanya berita tentang kenaikan tarif tiket kapal di karenakan naiknya harga BBM beritanya sebagai berikut sebagai berikut :
TIKET KAPAL PENYEBRANGAN DARI PELABUHAN GRESIK KE PULAU BAWEAN ANCANG-ANCANG NAIK. HAL ITU MERESPONS HARGA BBM NAIK.
Berdasarkan surat PT. Pelayaran Sakti Inti Makmur selaku operator kapal KM Express Bahari yang dilayangkan kepada Dishub Gresik. Dijelaskan bahwa per 7 September 2022 KM Express Bahari menaikan tarif, dari Rp.160.000 ribu menjadi Rp. 225.000 ribu untuk Eksekutif Class. Sedangkan penumpang VIP Class dari Rp. 210.000 ribu menjadi Rp. 275.000 ribu. Harga baru ini sebagai dampak dari adanya kenaikan harga BBM.Â
Merespons itu, Ketua Fraksi Gerindra DPRD Gresik Lutfi Dhawam mengatakan bahwa pihaknya menentang adanya kenaikan tarif kapal penyeberangan yang menyengsarakan masyarakat ini. Apalagi sesuai visi misi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo untuk selalu mengawal dan membantu memperjuangkan nasib rakyat kecil menurutnya, penyebrangan warga bawean menuju Gresik dan sebaliknya sudah menjadi rutinitas sehari-hari. Sehingga sudah menjadi semacam kebutuhan pokok. Mengingat fasilitas di pulau bawean masih kurang memadai.
setelah adanya berita ini masyarat pulau bawean sangat kebingungan, biasanya kalau harga BBM naik pasti akan berdampak banyak bagi ekonomi di pulau bawean salah satunya yaitu kenaikan harga tiket kapal yang sangat melambung tinggi kalau sudah tiket kapal naik, pasti harga barang-barang yang lain juga ikut naik karena orang pulau bawean masih sangat bergantung pada pulau seberang.
Kalau kemarin harga minyak naik mungkin hanya berdampak pada makanan saja, tapi kalau sudah harga BBM naik itu pasti berdampak kemana-mana, misalnya naiknya harga barang-barang pokok contoh: rokok sampoerna yang harganya Rp. 25.000 menjadi Rp. 30.000 dan masih banyak barang-barang lain yang ikut-ikutan naik di karenakan harga BBM naik inilah dampak yang sangat kami khawatirkan dari kenaikan harga BBM.
Dan kalau dibandingkan dengan negara-negara seberang, misal negara Malaysia yang mana harga BBM disana masih jauh dibawah Indonesia, Dimana disana pendapatan perkapita di Indonesia menurut data yang ada sebesar Rp.62.000.000 juta, sedangkan pendapatan perkapita di Malaysia sebesar Rp.155.000.000 juta, sedangkan harga pertalite di Indonesia sebesar Rp.10.000 dan harga petamax sebesar Rp.14.500 yang jadi pertanyaan adalah mengapa harga pertalite dan pertamax di Malaysia jauh lebih murah dari pada di Negara tercinta kita ini ? Yang mana harga pertamax di Malaysia hanya sebesar Rp. 6.600 dan harga pertamax turbo dengan tarif Rp.13.284, dan sedangkan harga solar di Malaysia adalah sebesar Rp.6.600 dan di Indonesia harganya sebesar Rp.6.800. lalu bagai manakah harga BBM di Indonesia kok malah agak sedikit lebih malah dari pada di negara-negara seberang?
Dan kemarin pada tanggal (12/09/2022) di adakan demo oleh Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Bawean , yang mana rute aksi demo ini di mulai dari Alun-alun Kecamatan Sangkapura menuju kantor Kecamatan Sangkapura, Kantor Dinas Perhubungan, Kantor KM. Express Bahari dan Kantor Syahbandar. Mahasiswa-mahasiswa rela meninggalkan perkuliahan mereka demi ikut demo,Tujuan demo ini adalah dikarenakan naiknya harga tiket kapal yang melambung sangat tinggi dan hal ini karena naiknya harga BBM yang sangat-sangat meresahkan bagi masyarakat pulau Bawean khususnya, dan meminta agar harga tiket kapal setelah pandemi di normalkan seperti biasanya.
Yang mana dalam aksi demo ini, Youson Lawupa Malvi, selaku Sekcam Sangkapura mendukung penuh atas Aspirasi yang di suarakan oleh Aliansi Pemuda dan Mahasiswa ini.
