Mohon tunggu...
Zaklyyah Widad Zaenal
Zaklyyah Widad Zaenal Mohon Tunggu... Jurnalis - IR

Mahasiswi Hubungan Internasional

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mengingat Ahok

18 Oktober 2019   22:51 Diperbarui: 18 Oktober 2019   23:08 53
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Seperti yang kita ketahui,bahwasanya Indonesia terdiri dari berbagai macam suku,agama dan bahasa.Tak lepas dari itu,kita pasti sangat menyadari bahwa mayoritas penduduk Indonesia adalah muslim.

Wajar saja jika umat islam akan beraksi jika adanya penghinaan atau diskriminasi agama yang dilakukan oleh pihak lain (saya rasa bukan hanya umat islam yang akan bertindak seperti ini jika ada yang menghina agamanya,bahkan umat lain pun akan melakukan itu).Aksi penistaan agama dengan tersangka calon gubernur DKI Jakarta,Basuki Tjahaja Purnama atau yang kerap disapa 'Ahok' ini pun tak lepas dari perhatian umat islam Indonesia.

Ahok,dalam kampanyenya yang digelar di Pulau Seribu dengan entengnya berkata bahwasanya,Surat Al-Ma'idah ayat 51,yang merupakan bagian dari isi Al-quran,merupakan kebohongan terhadap umat islam agar tidak memilih pemimpin dari kalangan non muslim.Dalam statementnya Ahok berkata "ini hak bapak ibu semua,jangan mau dibohongi sama suratAl-Ma'idah  ayat 51 dan lain-lain itu".  Sebagai mahasiswi yang juga muslimah,saya beranggapan bahwasanya Ahok berkata seperti itu karna beberapa sebab.

Yang pertama,Ahok bukan seorang muslim dan dapat dipastikan dia tidak mengerti sama sekali tentang Al-quran.Yang kedua,didalam hati nuraninya dia takut tidak terpilih karna dia menyadari bahwa mayoritas warga jakarta adalah muslim.Tapi karna ketakutan Ahok yang berlebihan itu justru mengakibatkan keluarnya perkataan seperti itu dan itu sangat mencederai hati muslim Indonesia.

Bangsa Indonesia yang sejak berdirinya berdasarkan pada semboyan "bhineka tunggal ika" sampai saat ini masih dapat bersatu karna tetap memegang teguh semboyan itu,setiap pemimpin yang akan memimpin Indonesia beserta rakyatnya harus memegang erat komitmen tersebut.Dan menurut saya,ditinjau dari segi perilaku dan kata-kata,Ahok sama sekali tidak berhak untuk menduduki kursi gubernur DKI Jakarta,karna kurangnya wawasan kenegaraannya dibuktikan dengan aksinya yang melanggar kode etik kampanye yakni membawa salah satu unsur SARA dalam kampanyenya. Walaupun pihak Ahok menyatakan tidak adanya unsur kesengajaan dalam perkataan Ahok,sebagai mahasiswi yang sudah dapat berfikir degan baik saya menyangkal pernyataan itu.Karena realitanya Ahok bukan seorang muslim dan nalarnya,Ahok tidak mungkin secara spontan membawa-bawa nama salah satu surat dalam Al-quran beserta ayatnya yang memang mengatur tentang kriteria pemimpin dalam islam tanpa adanya perencanaan sejak awal.Saya yakin jika Ahok tidak pernah membaca kitab suci Al-quran sebelumnya,dan aksi itu adalah aksi terencana.Oleh karna itu saya berpendapat bahwasanya aksi Ahok mutlak sebagai bentuk penistaan agama,diskriminasi terhadap muslim Indonesia,serta penodaan semboyan bangsa (bhineka tunggal ika). Perkataan Ahok bukan saja melukai hati muslim Indonesia,tapi juga mencederai persatuan bangsa,terbukti dengan maraknya aksi demo yang digelar diberbagai wilayah Indonesia,menuntut keadilan hukum bagi Ahok. Dan sebagai mahasiswi dari universitas yang tidak berpolitik selain politik pendidikan,yang bemotto "diatas dan untuk semua golongan" serta "diatas hanya Allah,dibawah hanya tanah",saya hanya dapat berpartisipasi dengan menyatakan opini yang datang murni dari hati dan pemikiran saya tanpa dipengaruhi pihak manapun.

Semoga peristiwa ini dapat menjadi pelajaran bagi bangsa Indonesia. Majulah tanpa menyingkirkan, dan naiklah tanpa harus menjatuhkan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun