Mohon tunggu...
Zakiya Gania
Zakiya Gania Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Bioteknologi yang Suka Puisi.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Daring: Suka Duka Kuliah Masa Kini

26 Januari 2022   14:04 Diperbarui: 27 Januari 2022   08:09 590
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Covid-19 telah menjadi isu kesehatan global sejak diumumkan menjadi pandemi oleh WHO pada awal tahun 2020. Sejak saat itu, seluruh struktur kehidupan manusia berubah total, termasuk sistem pendidikan. Indonesia pun ikut terdampak virus ini, kegiatan belajar mengajar berubah dari Pembelajaran Tatap Muka (PTM) menjadi Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Sistem ini rata tanpa terkecuali dari tingkat Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi. 

Tujuan PJJ ini adalah untuk menekan angka kenaikan kasus Covid-19, dan menghindari para pelajar terpapar virus yang dapat menyebabkan kematian ini. Dampaknya adalah para pengajar, pelajar, dan orang tua dituntut melek teknologi, karena seluruh kegiatan dilaksanakan secara daring melalui gawai. Pembelajaran dilakukan menggunakan aplikasi tertentu, sepeti Zoom Meet, Google Meet, dan Whatsapp, serta pihak sekolah maupun universitas juga menyediakan website E-learning tersendiri yang dapat memudahkan siswa dan mahasiswa dalam mengakses materi. 

Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta, salah satu universitas Indonesia yang menjalankan sistem PJJ. Bukan tanpa tantangan, perkuliahan daring terkesan lebih membutuhkan kesabaran, terutama pada saat koneksi yang tiba-tiba terputus karena kuota habis atau Wi-Fi yang tidak stabil sebab terlalu banyak pemakai dalam satu rumah. Hal ini semakin menghambat mahasiswa untuk benar-benar memahami materi yang disampaikan, belum lagi fokus yang kerap terpecah karena kondisi rumah yang tidak kondusif, lalu dosen mengejutkan dengan pertanyaan di saat pikiran sedang ke mana-mana. 

Selanjutnya, penggunaan gawai juga memengaruhi kesehatan, kerap kali membuat kepala pusing atau mata menjadi berair karena menatap layar dalam jangka cukup lama saat mengerjakan tugas. Lalu, kelas pagi yang penuh dengan menguap karena SKS (Sistem Kerja Semalam) menyelesaikan tugas yang sudah dighosting sepanjang waktu menuju hari-H. Terbukti, PJJ memiliki sisi positif dilihat dari mahasiswa yang masih bisa haha hihi ke kafe karena kelas daring bisa dilakukan di mana saja, asalkan terhubung ke koneksi internet, fleksibel juga katanya.

Para mahasiswa juga menjadi lebih kreatif dalam membuat presentasi, tugas video, dan cakap mengatasi masalah, serta menekan anggota kelompok yang lari dari tanggung jawab. Mahasiswa pun lebih mengenal diri mereka sendiri selama berada di rumah dengan melihat kelalaian sebelumnya, jadi lebih mengerti apa yang dibutuhkan dan apa yang harus dilepaskan, overthinking, contohnya. PJJ menyadarkan orang tua bahwa tidak selamanya anak-anak menyia-nyiakan waktu dengan ponsel mereka, ya ... 75% kuliah, sisanya pasti tahu ke mana. Bosan pasti melanda, waktunya juga tidak ada yang dapat memastikan, sebab itulah mahasiswa butuh hiburan, dosen pun begitu. 

Mustahil rasanya jika semua hal ini hanya dirasakan oleh para mahasiswa, pasti terasa lebih berat menjalankan PJJ bagi para dosen yang harus mencari seribu cara agar penjelasan melekat sempurna di ingatan para mahasiswa, terutama pada bagian praktikum.  Namun, sudahi bersedih karena kelas daring yang penuh drama kehidupan ini. Pak Nadiem Makarim mendengarkan keluh kesah yang disuarakan, pembelajaran kembali dilaksanakan secara tatap muka, agar tiada ada rindu di antara kita, walaupun sudah ada beberapa instansi pendidikan yang melaksanakan pembelajaran full daring atau hybrid di mana 50% luring dan sisanya secara daring. 

UNISA sapaan akrab Universitas 'Aisyiyah Yogyakarta sendiri telah melakukan perkuliahan hybrid khusus mahasiswa prodi dan semester tertentu saja sejak bulan Oktober tahun lalu. Tidak dapat dipungkiri bahwa UNISA banyak berkontribusi selama pandemi berlangsung, seperti menyediakan tempat isolasi bagi pasien Covid-19 yang tidak bergejala, dan mengadakan kegiatan vaksinasi dengan harap lebih banyak orang yang terlindungi dari paparan virus ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun