Mohon tunggu...
Zakia Wishbeukhti
Zakia Wishbeukhti Mohon Tunggu... Swasta -

Learner

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Makhluk Tuhan Paling Sexy... Eh... Maksudnya Paling Sempurna

23 April 2010   03:26 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:38 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Kita adalah makhluk yang paling sempurna dari makhluk-makhluk ciptaanNya. Selain dari bentuk fisik kita yang subhanallah indahnya, dan yang paling membedakan kita dengan yang lain adalah dianugerahkannya akal pikiran pada kita. Dengan adanya akal pikiran, kita bisa mencari strategi terbaik untuk mencapai tujuan kita. It's an art. Tujuannya sama, tiap-tiap orang bisa berbeda-beda dalam cara mencapainya. That's the interesting one from human are. Kita juga tahu, bahwa dalam memutuskan cara yang kita ambil, memiliki 2 sayap yang tidak dapat dipisahkan. Sayap apakah itu? 2 sayap itu adalah yang selalu menyertai jika suatu keputusan kita ambil. Yaitu keuntungan dan kerugian/resiko. Benefits and risks. Adakalanya, suatu keputusan diambil dengan mengabaikan resiko yang akan dijumpai. Kita hanya terpaku pada keuntungan yang akan dicapai saja. Sehingga, suatu ketika jika resiko-lah yang kita temui, kita merasa tidak siap, dan mulai mencari siapa yang bisa dipersalahkan dalam terjadinya kerugian pada kita. Mencari kambing hitam. Alias mau enaknya saja, tidak enaknya diserahkan ke orang lain. [caption id="" align="aligncenter" width="222" caption="Whose fault is that?"][/caption] What kind of human they are? Yang jelas, orang-orang seperti itu tidak layak dijadikan teman apalagi sahabat. Karena yang mereka cari adalah keuntungan mereka sendiri, mereka mencintai dirinya sendiri. Dan orang-orang yang menjadi teman mereka adalah hanya orang-orang yang bisa mendatangkan keuntungan buat dirinya saja. Pertemanannya palsu, sayangnya palsu, cintanya palsu ... huh (*cieeehhh kumat lagi lebaynyah hehehe). Where are they? Kita bisa menjumpai sosok-sosok orang semacam ini dimana saja. Dengan penampilan yang bermacam-macam, jabatan yang bermacam-macam, jenis kelamin yang bermacam-macam, status sosial yang bermacam-macam, cantik, jelek, ganteng, buruk, dll. Mereka bisa dimana saja, siapa saja. So what should we do? Mereka akan tetap ada, sebagaimana keburukan yang senantiasa menghantui kebaikan. Kita tidak dapat menghilangkan orang-orang semacam ini. Yang dapat kita lakukan adalah berusaha agar jumlahnya tidak banyak / meminimalisir, atau setidaknya berusaha agar diri kita sendiri tidak menjadi sosok-sosok seperti itu. Amiiin! Akhirnya, cuma ini yang dapat saya katakan : Segala sesuatu ada balasannya. Perbuatan buruk dan baik, ada balasannya. Kebaikan sedikit pun tak akan sia-sia. Pun keburukan sedikit pun tak akan terlewat. Balasannya kapan? sekarang atau pun nanti, tunggulah. Balasan yang ditunggu akan datang. Pasti! Dan tak pernah keliru! *inspired from guests that arrived last night at our home about 23.30 pm (too late for guests right?) and just for looking for a help, something profitable for them, but no for risks. May Allah SWT give us clues for what best we should do. Amiin. * tulisanku berat kayaknya hehe. But that's life we live in. pic source : http://t3.gstatic.com/images?q=tbn:myD_yyHLmALcIM::goodfaithinvesting.files.wordpress.com/2009/06/accountability.jpg&t=1&h=228&w=222&usg=__7defM1pZ8ZRJk1z_vthErg-E5UA=

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun