Mohon tunggu...
kiki zakia
kiki zakia Mohon Tunggu... Lainnya - Saya seorang ibu rumah tangga yang berbahagia :)

I am a mom and I love writing. Saya akan rajin menulis di kompasiana. Bismillah.

Selanjutnya

Tutup

Nature

Tingkatkan Disiplin Diri untuk Pulihkan Indonesia-Net Zero Emissions

24 Oktober 2021   04:40 Diperbarui: 24 Oktober 2021   06:18 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Tingkatkan disiplin diri untuk pulihkan indonesia_Net-Zero Emissions.

Indonesia menargetkan Net Zero Emission atau emisi nol bersih tercapai pada tahun 2060. Berbagai upaya dikerahkan mulai dari tenaga, biaya, sumber daya manusia (SDM), hingga terknologi baru terbarukan.

Berbagai bentuk sosialisasi dan pengarahan  kepada masyarakat mengenai bahaya dari penggunaan emisi pun terus dilakukan agar masyarakat tahu dan membantu mengurangi pemakaian emisi tersebut.

Sebuah artikel menyebutkan bahwa suatu hari nanti es di greenland akan mencair atau bahkan hilang dan itu mengakibatkan naiknya air laut sebanyak tujuh meter.

Kiamat kecil semakin bisa diprediksi dan terbukti. Maka dari itu bergerak untuk selamatkan bumi harus dimulai dari diri sendiri dan dimulai dari sekarang.

Hal kecil yang saya dan keluarga lakukan untuk membantu Indonesia mencapai Net-Zero emission adalah bersepeda. Pergi ke pasar naik sepeda, pergi ke rumah mertua naik sepeda, dalam seminggu bekerja suami saya satu sampai dua kali berangkat naik sepeda. Selain sehat, naik sepeda juga irit bensin. 

Bahkan suatu hari kami pergi ke puskesmas menggunakan andong alias kereta kuda.
Selain itu, dirumah saya menerapkan aturan disiplin dalam hal penggunaan listrik, biasanya kamar mandi lampu harus terus menyala sekarang tidak lagi, "pokoknya sesudah pakai kamar mandi matikan lampu!" Begitu kata saya kepada suami dan anak.

Pemakaian charger juga, jika sudah selesai cabut, jangan dibiarkan menempel terus pada colokan listrik, selain berbahaya itu juga mengakibatkan boros pemakaian listrik, bahkan nanti charger nya juga jadi cepat rusak. Kadang-kadang suami saya sehabis men-charge lupa mencabut kabel nya, lalu saya marahi.

Kadang-kadang galak dan tegas itu perlu untuk mendisiplinkan seseorang.
Lalu pada penggunaan air, ada beberapa orang dikeluarga saya yang kalau mencuci manual sambil menyikat cuciannya, air dipancuran dibiarkan saja mengalir meski kecil entah apa tujuannya, atau juga saat mencuci piring, pada saat membersihkan piring air dari kran dibiarkan terus mengalir. 

Saya sangat heran lalu saya coba bicara baik-baik untuk mematikan air tersebut. "Karena nanti juga akan dibilas jadi airnya sebaiknya di matikan dulu, dari pada dibiarkan mengalir, selain boros, air juga menciprati kita yang sedang menyikat baju atau mencuci piring, kan kotor". Lalu merekapun mematikan kran nya.

Langkah kecil untuk perubahan besar memang harus dimulai dari jauh-jauh hari dan konsisten dilakukan.
Saya juga suka memakai air bekas mencuci beras untuk menyiram tanaman, kata ibu saya itu bagus untuk tanaman. Setelah beras dicuci bersih, tanaman juga segar. Dan penggunaan air juga tidak terlalu boros.

Selain itu, penggunaan plastik pun saya mulai mengurangi baik didalam rumah maupun diluar rumah. Setiap berbelanja ke warung yang sekiranya bisa dibawa oleh tangan saya tidak meminta plastik pada ibu warung meski mereka memaksa memberi plastik. Jika berbelanja ke pasar saya membawa kantong sendiri dari rumah.

Jarang membeli minuman kemasan, sesekali beli minuman kemasan yang dari lokal agar mengurangi sampah import bagi negara.
Saya berharap hal-hal lecil yang saya lakukan diatas bisaembantu Indonesia mencapai Net-zero emission. Aamiin

Bergerak bersama untuk memulihkan Indonesia dari emisi dan juga dari pandemi bisa tercapai dimulai dari disiplin menerapkan hal-hal kecil diatas.

Tidak melulu menyalahkan pemerintah dengan segala aturan yang kurang berkenannya, tetapi memperbaiki dengan memberi solusi dan aksi positif bisa membantu Indonesia untuk menjadi negara yang lebih maju.

Tidak mempunyai fikiran beku dengan mengutuki keadaan yang semakin memburuk akibat emisi atau berkomentar yang tidak-tidak akibat pembangunan yang terus dan terus menjamur. Sebaiknya melakukan perubahan kecil kecilnya di lingkup keluarga besarnya pada lingkungan RT atau RW sekitar.

Terakhir adalah doa. Bagi yang beragama berdoa adalah sebuah gerakkan. Memulihkan sebuah negara yang besar tak akan bisa terjadi tanpa bantuan pemilik bumi yaitu Tuhan. Berdoa untuk kemakmuran, kesehatan dan kenyamanan bangsa adalah salah satu gerakkan warga yang baik demi terciptanya negara yang baldatun toyyibun warobbun ghafuur. 

Demikian artikel dari saya semoga bermanfaat. Terima kasih 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun