Mohon tunggu...
Zakiah Umairoh Machfir
Zakiah Umairoh Machfir Mohon Tunggu... Jurnalis - Seorang Mahasiswa Jurnalistik di UIN Jakarta.

Let's be friend on Instagram or Linkedin :)

Selanjutnya

Tutup

Atletik Pilihan

Torang Bisa Sa Su pun Bisa : PON XX 2021 Sebagai Harapan Baru Indonesia

26 Juli 2021   18:42 Diperbarui: 26 Juli 2021   19:47 1434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 1. Kangpho dan Drawa (Sumber: Papua Times)

Persatuan dalam Membangkitkan Semangat

Menyatukan seluruh kekuatan sumber daya manusia dapat pula membangkitkan semangat nilai juang pahlawan dahulu. Kondisi persatuan dan kesatuan di Indonesia kini sedang berada pada pergejolakan garis tengah akibat wabah Covid-19 yang belum kian mereda. Solidaritas sangat dibutuhkan dalam mencapai harapan sebesar sinar mentari untuk mengembalikan semangat yang pudar. Ketertinggalan akibat pandemi sudah menjadi hal yang biasa sehingga masyarakat harus berproses secara progresif untuk membangkitkan kembali semangat Indonesia, seperti sedia kala.

Angka virus Covid-19 di Indonesia masih terus meningkat pada beberapa waktu terakhir ini, khususnya di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Hal itu kembali mengakibatkan masyarakat pasrah terhadap keadaan, hingga hilangnya semangat dan harapan dalam memperjuangkan kehidupan. Padahal, masih terdapat banyak hal yang dapat dilakukan dalam mempertahankan dan mengembangkan potensi di Indonesia. Oleh karena itu, dibutuhkan salah satu strategi yang dapat dimulai dengan mengubah kondisi suatu daerah yang terindikasi rendah virus Covid-19. Hal tersebut diwujudkan sebagai bentuk harapan baru bagi seluruh masyarakat Indonesia pada sebuah pesta besar olahraga nasional, yakni PON XX 2021 tepatnya di daerah Papua, Irian Jaya.

Presiden Joko Widodo menegaskan bahwa pelaksanaan kegiatan Pekan Olahraga Nasional XX dan Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVI diselenggarakan pada Oktober – November 2021 mendatang. Matahari yang selalu menyinari untuk memudahkan kehidupan manusia ternyata menjadi sebuah alasan di balik kata “Mentari Harapan Baru dari Timur” sebagai tema semangat yang digalakkan. Hal tersebut merupakan upaya pemerintah dalam mengembalikan dan meningkatkan kembali semangat warga Indonesia yang telah bertahan dan berjuang melawan wabah Covid-19 selama hampir dua tahun berlalu. Penyelenggaraannya diharapkan dapat memajukan aspek olahraga dalam negeri hingga dapat membawa nama Indonesia ke dunia internasional.  

PON XX 2021 Sebagai Pesta Olahraga Terbesar di Indonesia

Kegiatan Pekan Olahraga Nasional atau disebut sebagai PON merupakan kompetisi olahraga berskala nasional yang telah dilaksanakan sejak tahun 1948. Kegiatan tersebut dilaksanakan bersamaan dengan Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) yang dikhususkan bagi para peserta penyandang disabilitas. Pada Olimpiade London tahun 1948, Indonesia ditolak untuk menjadi salah satu pesertanya dengan beberapa alasan. Akan tetapi, hal tersebut justru menjadi motivasi yang berhasil dituangkan dalam membentuk sebuah Pekan Olahraga Nasional (PON) di Indonesia. Kompetisi tersebut pun sukses berlangsung, dilihat dari  dampak kemajuan olahraga di Indonesia yang senantiasa melatih dan menujukkan kehebatan para atlet Indonesia pada dunia luar. Pada akhirnya, kompetisi pesta olahraga tersebut pun masih dilaksanakan secara berkelanjutan hingga saat ini. Semangat dari warga Indonesia ternyata telah terbentuk sejak dahulu kala, perjuangannya tidak pernah habis jika untuk kebaikan dan kemajuan bangsa. 

Saat ini kondisi Indonesia sedang membutuhkan banyak dukungan supaya ketertinggalan dan keterpurukan dapat berubah menjadi sebuah kemajuan. Penyelenggaraan PON XX 2021 menjadi salah satu strategi dari pemerintah sebagai pemberi harapan baru warga Indonesia. Menunjuk salah satu daerah timur Indonesia, yaitu Papua yang terkenal akan kekayaan alamnya, keragaman budayanya, serta keunikan tradisinya sehingga menjadi tuan rumah dalam penyelenggaraan PON XX 2021. Kegiatan tersebut akan diselenggarakan di empat klaster, yakni Kota Jayapura, Kab. Jayapura, Kab. Mimika, dan Kab. Merauke yang tentunya telah melewati berbagai macam persyaratan khusus, seperti syarat vaksin bagi seluruh penduduk setempat, penyemprotan disinfektan, kawasan zona hijau di daerah sekitar, pembatasan secara efektif bagi para penonton, dan lain sebagainya.

Ajang kompetisi olahraga nasional ini bukan hanya dapat membangkitkan semangat dalam aspek olahraga saja, melainkan turut memperkenalkan dan juga meningkatkan aspek ekonomi, sosial, dan budaya di daerah Papua. Secara tidak langsung, budaya dan tradisi menjadi latar belakang ciri khas keberlangsungan kompetisi ini sehingga dapat memperlihatkan kekayaan Papua ke seluruh sudut daerah di Indonesia. Dengan demikian, hal tersebut dapat turut membantu dalam memperkenalkan dan mengedukasi masyarakat mengenai daerah Papua yang masih jarang sekali disorot media. Kesempatan ini merupakan waktu yang tepat untuk memanfaatkan potensi yang ada dengan pengoptialisasian baik sumber daya manusia, maupun sumber daya alamnya.

Keunikan Maskot dan Logo PON XX 2021

Terhitung dari bulan Juli ke Oktober bahwa telah tiga bulan lagi, pesta olahraga terbesar se-Indonesia akan diselenggarakan. Terdapat banyak keunikan dari pesta olahraga ini, mulai dari maskotnya yang merupakan hewan endemik asli Papua yang bernama “Kangpho” dan “Drawa”.  Kedua nama tersebut ternyata masih jarang sekali diketahui dan diperkenalkan ke seluruh warga Indonesia sehingga pada kesempatan inilah salah satu hewan unik tersebut diperkenalkan. Kangpho merupakan salah satu satwa yang memiliki persamaan dengan kanguru pohon mantel emas. Kanguru yang diketahui oleh sebagian besar masyarakat berasal dari Australia, justru menjadi alasan keunikan yang nyatanya dimiliki oleh Indonesia. Hewan berwarna cokelat dengan ekor panjang yang ditutupi bulu, memiliki warna kuning keemasan pada bagian leher, pipi, serta kakinya. Hal tersebut pada akhirnya menjadi julukan Kangpho, seekor hewan bermantel emas.

Selain Kangpho, terdapat Drawa atau dikenal dengan burung cendrawasih yang juga merupakan salah satu fauna khas dari Papua. Memiliki makna sebagai burung surga atau sangat suci dan juga sakral sehingga seringkali dimanfaatkan dalam acara adat di daerah setempat. Namun, masih sering ditemukan perbuatan dari masyarakat yang tidak bertanggung jawab dengan memperjualbelikan burung cendrawasih secara ilegal. Oleh karena itu, burung cendrawasih ditetapkan menjadi hewan yang dilindungi demi mempertahankan ekosistemnya di daerah Papua.

Setelah mengetahui dan mengenal Kangpho dan Drawa, warna dan atribut pada kedua maskot PON XX di atas pun memiliki makna tersendiri. Mulai dari obor yang dibawa oleh kedua maskot, melambangkan semangat bertanding secara suportif. Lalu, ikat pinggang Kangpho yang diukir khas Papua memiliki arti penghormatan pada nenek moyang. Selain itu, rumbai-rumbai yang digunakan memiliki arti sambutan hangat, serta aksesori mahkota berbentuk puncak salju sebagai ciri khas pegunungan Papua, yakni Jayawijaya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Atletik Selengkapnya
Lihat Atletik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun