Mohon tunggu...
Zakiatun Qolbi
Zakiatun Qolbi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Teknik dan Managemen Lingkungan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Vaksinasi Covid-19 di Indonesia

30 Juli 2021   19:04 Diperbarui: 30 Juli 2021   19:13 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Coronavirus merupakan virus yang sangat berbahaya dan penyebarannya sangat cepat. Jika satu orang terinfeksi virus ini, maka mudah bagi orang disekitarnya terinfeksi juga. Orang yang terinfeksi Covid-19 bisa mengalami komplikasi penyakit bahkan sampai pada tahap kematian. Saat ini di Indonesia kasus orang yang terinfeksi virus Covid-19 terus meningkat pesat. Baik pemerintah maupun tenaga medis sudah berusaha semaksimal mungkin menekan angka positif dan angka kematian karena virus ini. Beberapa upaya sudah dilakukan untuk pencegahan dan peluaran virus Covid-19, mulai dari diterapkannya 3M (Mencuci tangan, Memakai masker, Menjaga jarak dan menghindari kerumunan), Pembatasan Sosial Berskala Besar, lockdown dibeberapa daerah yang berstatus zona merah, diberlakukannya work from home, diberlakukannya daring untuk kegiatan belajar mengajar, hingga adanya program vaksinasi.

Vaksinasi merupakan upaya pemerintah melakukan pencegahan dan penularana virus Covid-19, serta menciptakan kekebalan tubuh dan memutuskan penyebaran kasus positif Covid-19 di Indonesia. Namun hingga kini terkait vaksinasi di Indonesia masih belum terlaksana secara maksimal, beberapa masyarakat tidak mau untuk di vaksin dikarenakan banyak hoax yang tersebar terkait efek samping di vaksin. Masyarakat masih sangat minim infomasi terkait pentingnya vaksin, dan efek samping vaksin. Pada kenyataannya vaksin bisa mencegah terinfeksi virus, karena beberapa zat dalam vaksin dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan menciptakan antibodi. Dikutip dari Kompas.com, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan jumlah  masyarakat yang sudah disuntik vaksin Covid-19 dosis pertama yakni 43.155.795 orang atau 20.72 persen. Sedangkan jumlah masyarakan yang sudah disuntik vaksin Covid-19 dosis kedua mencapai 16.896.200 orang atau 8.11 persen. pada Kamis (22/7/2021) pukul 12.00 WIB, masih jauh dari angka target yang ingin dicapai Pemerintah yaitu, 208.265.720 orang dalam program vaksinasi Covid-19 di Indonesia.

Belum tercapainya target program vaksin di Indonesia karena beberapa masyarakat percaya bahwa jika sudah divaksin bisa menyebabkan seseorang menjadi positif Covid-19, hal itu terjadi dikarenakan adanya beberapa kasus orang yang positif Covid-19 setelah melakukan vaksin. Namun hal itu bisa saja terjadi bukan karena vaksin, tapi bisa saja ia sudah tertular virus tetapi tidak menyadarinya. Dikutip dari Halodoc.com, vaksin Covid-19 yang dikembangkan saat ini tidak menggandung virus hidup yang menyebabkan positif Covid-19. Vaksin Covid-19 bekerja dengan membentuk sistem kekebalan tubuh tentang bagaimana mengenali dan melawan virus yang menyebabkan Covid-19, dan melindungi tubuh dari infeksi virus Covid-19. Sehingga jika terinfeksi virus tubuh akan lebih kebal dalam melawan virus tersebut. Jika timbul gejala demam atau nyeri setelah vaksin itu adalah normal terjadi dikarenakan tubuh sedang memperkuat sistem kekebalan tubuh dan membentuk antibodi. Akan tetapi efek samping bisa bervariasi terganggung masing-masing kekebalan tubuh sehingga masyarakatan tidak perlu khawatir dan takut untuk divaksin karena tidak semua orang yang divaksin mengalami efek samping serupa.

Diharapkan masyarakan lebih peduli akan pentingnya vaksinasi dan tidak terpengaruh hoax yang beredar, kemudian segera mendaftarkan diri untuk mendapatkan vaksinasi secara penuh. Dan masyarakat tidak perlu khawatir mengenai biaya karena pemerintah banyak mengadakan program vaksinasi secara gratis sehingga masyarakat hanya perlu mendaftarkan dirinya kemudian mengikuti prosedur untuk vaksinasi. Akan tetapi setelah mendapatkan vaksin bukan berarti sepenuhnya kebal terhadap virus sehingga berlaku sesuka hati tanpa mengikuti protokol kesehatan yang ada. Orang yang sudah divaksin masih ada kemungkinan terinfeksi virus walaupun sedikit dan bisa menularkannya kepada keluarga maupun orang di sekitarnya. Maka dari itu lakukan vaksinasi secara penuh, tetap patuhi protokol yang ada, menjaga kesehatan, tetap menjalankan 5M (Memakai masker, Mencuci tangan, Menjaga jarak, Menjauhi kerumunan, Mengurangi mobilitas) dengan demikian diharapkan dengan adanya vaksinasi dan mematuhi protokol yang ada dapat memutus penyebaran dan penularan virus Covid-19 di Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun