Mohon tunggu...
Zakharias Lusi Ujan
Zakharias Lusi Ujan Mohon Tunggu... Lainnya - DUC IN ALTUM

Ny toerana dia Mangina fa Misy Tompony

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pendidikan, Perluasan Makna Pendidikan dan Pedagogi

27 Juli 2020   13:51 Diperbarui: 27 Juli 2020   14:00 371
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: bundesarchiv.de

"Kita belajar bukan untuk sekolah tetapi untuk hidup",  demikian peribahasa Indonesia yang aslinya dari bahasa Latin: "Non scholae sed vitae discimus" yang mempunyai muatan filosofis pendidikan. 

Itu berarti belajar itu seumur hidup; sepanjang umur manusia itu. Jadi kalau belajar tentu ijazah yang akan diperoleh. Dan itu hanya merupakan salah satu indicator pencapaian akan tahap pendidikan tertentu.

Manusia belajar supaya manusia itu sendiri hidup baik dan benar. Belajar bagaikan satu mata rantai, satu benang merah penghubung sejarah hidup manusia dari lahir sampai akhir hidupnya. Sehingga belajar bisa menjadi suatu proses panjang dengan tahapan-tahapannya yang dilewati manusia sesuai dengan periode hidupnya.

Teringat akan sebuah pengalaman yang menggambarkan fakta tersebut. Saya serius dan bangga ketika melihat teman kuliah yang seumuran dengan dosen yang mengajar kami. 

Tidak peduli kalau mereka sudah tua dan berumur lanjut. Yang pasti bahwa mereka masih duduk mengikuti kuliah  seperti saya di tahun ajaran kala itu, pada  30 tahun silam. 

Itu merupakan satu dari sekian contoh yang ada, dan bisa  melukiskan fakta bahwa pembelajaran bagi manusia terjadi sepanjang umurnya.

Ungkapan-ungkapan pendidik dan pedagogi, seperti terlihat di atas (dan atau yang lainnya), jelas ditemukan dalam bidang Pendidikan manusia. Keduanya mempunyai muatan yang berbeda meski berada dalam bidang cakupan yang sama.

Lebih lagi unsur-unsur ungkapan itu tidak boleh dilepaskan berdiri sendiri sehingga dengan demikian sering dilihat seperti kembaran. Tetap memiliki unsur-unsur yang sama tetapi ada yang membedakan keduanya.

Seperti edukator, pedagog, lingkunga pendidikan, sekolah, masyarakat, keluarga, rumah sakit, klinik psikologi, tempat dan lingkungan pelayanan sosial dan animasi, kelompok rekreasi, anak didik serta lain sebagainya.

Bertolak dari dan sejauh pengalaman yang dialami, maka perlu untuk membuat semacam pemaparan klarifikasi dasar menyangkut esensi konsep yang ada itu dan bagaimana pemaknaannya di dalam prakteknya. 

Dengan kata lain, konsep dan ungkapan itu perlu didefinisikan (ulang) sehingga ada pemahaman yang lebih jelas untuk uraian selanjutnya dalam tulisan singkat ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun