Pada dasarnya, studi kelayakan merupakan sebuah kajian yang berkaitan dengan aspek ekonomi, bisnis, dan lain sebagainya, dengan memperhatikan berbagai macam aspek, mulai dari pembiayaan, investasi, biaya pemeliharaan, dan lain sebagainya. Dari hasil studi kelayakan tersebut, nantinya akan digunakan untuk mengambil sebuah keputusan. Hal ini biasanya dilakukan dalam sebuah proyek pembangunan, baik itu pembangunan infrastruktur dan lain sebagainya. Dari hasil tersebut pula dapat diputuskan apakah suatu proyek pembangunan bisa terus berjalan dengan normal, ditunda, atau bahkan dihentikan karena tidak memenuhi standar ataupun mengalami kerugian dalam pembiayaan pembangunannya selama pembangunan infrastruktur tersebut. Selain itu, studi kelayakan juga berfungsi untuk mengetahui seberapa besar prospek pembangunan, terutama yang berkaitan dengan pendapatan ekonomi dan hal lain sebagainya. Studi kelayakan ini tidak hanya dibutuhkan oleh pemilik atau pelaksana program pembangunan, melainkan dari pemerintah setempat (jika proyek merupakan hasil kerjasama dengan pemerintah), investor, serta beberapa individu atau kelompok yang merasa memfasilitasi sebuah proyek pembangunan tersebut.
      Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, biasanya pelaksanaan proses studi kelayakan ini tidak terlepas dari adanya pembangunan ataupun sebuah proyek pembangunan. Kedua hal tersebut sangat erat kaitannya dalam bidang pembiayaan pembangunan. Salah satu aspek yang biasanya dijadikan sebagai acuan sebuah kelayakan proyek ataupun pembiayaan sebuah proyek pembangunan adalah investasi. Investasi dalam hal ini yang menyangkut penggunaan sumber dana yang kedepannya diharapkan akan memberikan imbalan yang menguntungkan di masa yang akan datang.
      Sebagai contoh, disini saya mengambil studi kasus mengenai "Studi Kelayakan Proyek Pembangunan Perumahan Bethsaida Bitung Dengan Kriteria Investasi". Sesuai judulnya, dalam pembahasan jurnal tersebut dijelaskan mengenai hasil dari studi kelayakan dalam proyek pembangunan sektor perumahan dengan acuannya yakni aspek investasi. Selain itu, didalam jurnal tersebut dibahas mengenai beberapa langkah-langkah dalam melaksanakan studi kelayakan. Adapun aspek yang harus diperhatikan dalam melaksanakan studi kelayakan, seperti aspek pembiayannya itu sendiri, aspek lingkungan, aspek lokasi, dan lain sebagainya.
      Tujuan dari jurnal "Studi Kelayakan Proyek Pembangunan Perumahan Bethsaida Bitung Dengan Kriteria Investasi" ini adalah untuk mengetahui kelayakan proyek pembangunan Perumahan Bethsaida Bitung dengan acuan nilai Investasi. Hal tersebut juga dilator belakangi dengan beberapa kondisi yang ada di wilayah studi kasus tersebut. Salah satu contohnya adalah kondisi di wilayah studi yang memiliki tingakt pertumbuhan masyarakat yang dari tahun ke tahun semakin tinggi. Masyarakat membutuhkan tempat tinggal. Karena dari tahun ke tahun penduduknya semakin meningkat, maka pemerintah setempat memutuskan untuk melaksanakan proyek pembangunan perumahan Bethsaida yang ada di wilayah Bitung tersebut. Akan tetapi, dalam pelaksanaan proyek tersebut perlu dilakukan studi kelayakan guna mengetahui seberapa layak proyek tersebut untuk diteruskan, terutama dari hal pembiayaan pembangunan yang diacu dari sektor investasi. Dari hasil pembahasan yang ada di jurnal Studi Kelayakan Proyek Pembangunan Perumahan Bethsaida Bitung Dengan Kriteria Investasi", didapati bahwa proyek tersebut layak untuk dilakukan berdasarkan beberapa perhitungan mengenai studi kelayakan pembiayaan pembangunannya. Selain itu, kelayakan proyek tersebut tidak hanya dari aspek ekonominya saja, melainkan dari aspek lokasi, lingkungan, dan lain sebagainya.
      Dari pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa studi kelayakan dalam hal pembiayaan pembangunan sangat penting untuk dilakukan. Hal tersebut dikarenakan dengan hasil studi kelayakan yang telah dilakukan, kita dapat mengetahui seberapa layak proyek yang telah dijalankan untuk diteruskan pelaksanaannya. Selain itu, studi kelayakan juga sangat berpengaruh terhadap kelayakan pembiayaan pembangunan suatu proyek, terutama dalam mengatasi permasalahan tidak imbangnya antara pemasukan dan pengeluaran dalam sebuah proyek pembangunan.
