Akhir-akhir ini literasi menjadi sebuah topik yang sering diangkat oleh pemerintah. Baik itu dalam hal pendidikan, maupun dal hal yang berbau non pendidikan. Alasan mengapa akhir-akhir ini literasi menjadi topik yang sering dibicarakan karena tingkat literasi Indonesia masih sangat rendah apabila dibandingkan dengan negara lain.
Menurut hasil riset dari PISA atau Program for International Student Assessment yang dirilis OECD atau Organization for Economic Co-operation and Development pada tahun 2019 menyatakan bahwa Indonesia menduduki posisi 62 dari 70 negara. Selain itu data dari UNESCO juga ikut menguatkan dimana minat baca masyarakat Indonesia itu sangat rendah dengan nilai 0,001 persen. Hal ini dapat diartikan bahwa, dari 1000 orang masyarakat Indonesia hanya 1 orang yang memiliki kegemaran membaca.
Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi kurangnya minat baca di Indonesia. Salah satunya adalah masalah ketersediaan buku. Di Indonesia, perpustakaan sudah cukup banyak berdiri. Akan tetapi, kebanyakan buku yang terdapat di perpustakaan tidak dapat menarik perhatian anak karena telah usang, hanya berisi tulisan tanpa gambar, tidak berwana dan sebagainya.
Terlebih lagi dimasa pandemic ini, perpustakaan-perpustakaan harus tutup dan anak-anak tidak dapat pergi ke perpustakaan untuk membaca. Di rumah pun, anak-anak belum tentu membaca karena terdapat banyak sekali hal yang dapat men-distract sang anak.
Karena hal tersebut, Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Pendidikan Indonesia (LPPM UPI) menyelenggarakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN Tematik) yang mengusung tema 'Mengembangkan Literasi dan Rekognisi Merdeka Belajar Kampus Merdeka -- Pusat Prestasi Nasional.' Dengan tujuan untuk meningkatkan angka literasi di Indonesia.
Kegiatan KKN ini berlangsung dari 26 Agustus 2021 hingga 26 September 2021, dan dilaksanakan dengan sasaran beberapa sekolah yang berada di sekitar tempat tinggal mahasiswa agar meminimalisasi penyebaran dari virus covid-19. Penulis melakukan KKN di SMP Negeri 4 Bandung yang berlokasi di Jalan Samoja nomor 5 Kelurahan Samoja, Kecamatan Batununggal, Kota Bandung.
Untuk memenuhi tujuan dari kegiatan KKN yang diselenggarakan oleh LPPM UPI, penulis melakukan beberapa upaya untuk meningkatkan minat baca pada siswa kelas 8. Hal pertama yang dilakukan adalah membuat video semenarik mungkin agar siswa dapat membaca sambil belajar dengan cara yang baru. Setelah video diunggah di laman You-tube, selama 4 hari sudah mencapai 360 lebih viewers. Pembuatan video ini juga dilatar belakangi oleh kemampuan siswa dalam membeli kuota, karena tidak semua siswa memiliki kuota disaat Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ )dilaksanan. Untuk menangani siswa yang tidak memiliki kuota PJJ, penulis membuat video tersebut agar pelajaran siswa tadi tidak tertinggal.
Selain itu, penulis juga melakukan upaya untuk memulai siswa yang tidak suka membaca menjadi suka membaca. Untuk melakukan hal itu, penulis harus mengetahui terlebih dahulu hal apa saja yang mereka sukai. Setelah berkenalan dengan 50 siswa, ternyata orang yang suka membaca itu dapat dihitung dengan jari.
Menanggapi hal itu, penulis menyarankan siswa untuk membaca hal yang mereka sukai. Misalnya, jika mereka menyukai K-Pop, mereka dapat membaca cerita-cerita yang berhubungan dengan K-Pop. Jika mereka menyukai Anime Jepang, mereka dapat membaca komik. Hal itulah yang dapat membuat minat baca sang anak meningkat. Tidak perlu membaca buku yang berates-ratus halaman, untuk yang baru memulai, dapat membaca cerpen-cerpen yang mereka sukai.
