Mohon tunggu...
Zakaria
Zakaria Mohon Tunggu... Guru - Kemerdekaan berfikir tanpa batasan dogma

Menjaga kewarasan berfikir

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Apa yang Keliru dengan Dunia Pendidikan di Indonesia

20 Juni 2022   12:35 Diperbarui: 20 Juni 2022   13:31 2088
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pemerintah telah menerapkan berbagai macam kurikulum yang dipakai di dunia pendidikan Indonesia.Mulai tahun 1947 sampai dengan tahun 2020,sudah ada 10 macam kurikulum yang kita pakai.Yang terbaru adalah rencana penerapan kurikulum merdeka belajar,sebagai jalan untuk mengejar ketertinggalan dunia pendidikan,dampak dari adanya pandemi covid 19.

Kurikulum Merdeka Belajar merupakan pengembangan dan penerapan dari kurikulum darurat yang diluncurkan untuk merespon dampak dari pandemi Covid-19. Pengertian Merdeka Belajar adalah suatu pendekatan yang dilakukan supaya siswa dan mahasiswa bisa memilih pelajaran yang diminati.

Kita tidak boleh menutup mata atas prestasi yang diraih oleh dunia pendidikan kita ditingkat dunia.Banyak mahasiswa,dan siswa kita yang telah meraih prestasi terbaik dalam berbagai macam lomba dan kompetisi yang diikuti.Namun jika dilihat secara umum,kualitas pendidikan kita masih sangat jauh tertinggal dibanding dengan negara-negara lain.

Berdasarkan data yang dipublikasi oleh World Population Review, pada tahun 2021 lalu Indonesia masih berada di peringkat ke-54 dari total 78 negara yang masuk dalam pemeringkatan tingkat pendidikan dunia. Bahkan untuk negara dikawasan Asia Tenggara,Indonesia kalah dibanding Singapura di peringkat 21, Malaysia di peringkat 38, dan Thailand di peringkat 46.

Yang menjadi pertanyaan adalah apa yang keliru dengan dunia pendidikan kita ? untuk menjawab pertanyaan ini ada banyak faktor yang perlu kita kaji,diantaranya adalah :

Apresiasi kepada pendidik dan tenaga pendidikan yang masih rendah

Jika kita melihat pendapatan yang diterima oleh guru di dunia pendidikan kita,secara umum sangat memprihatinkan.Bahkan kalau dibandingkan dengan upah yang diterima oleh buruh sekalipun,pendapatan yang diterima oleh guru masih kalah banyak,terutama pendapatan yang diterima oleh guru honorer.

Bagaimana seorang guru akan maksimal menjalankan tugasnya,jika disisi lain guru harus memikirkan cara untuk mencukupi kebutuhan hidupnya.Karena guru juga mempunyai keluarga,dengan segala macam kebutuhan yang harus dipenuhi.

Tingkat kemampuan pendidik yang masih relatif rendah

Banyak sekolah yang latar belakang pendidikan tenaga pengajarnya,tidak sesuai dengan bidang mata pelajaran yang diampunya.Hal ini dikarenakan kurang nya jumlah tenaga pendidikan dibanding kebutuhan di sekolah.

Ada guru dengan latar belakang pendidikan di bidang agama,akan tetapi mengampu mata pelajaran matematika.Kalau ditanya mampu atau tidak,jawabannya bisa saja mampu.Akan tetapi akan sangat berbeda hasilnya jika yang mengajar adalah guru dengan latar belakang pendidikan matematika.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun