Mohon tunggu...
Zakaria
Zakaria Mohon Tunggu... Guru - Kemerdekaan berfikir tanpa batasan dogma

Menjaga kewarasan berfikir

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Merangkul, Bukan Menghakimi

18 April 2022   10:45 Diperbarui: 18 April 2022   11:29 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Beberapa waktu yang lalu viral video tentang anak-anak vespa dan seorang ustad.Sang ustad berbagi kebahagiaan dengan anak- anak tersebut dalam bentuk memberikan bantuan pakaian untuk mereka.Terlihat suasana haru ketika mereka meneteskan air mata karena mendapatkan perhatian dari ustad tersebut.

Anak-anak muda yang tergabung dalam komunitas anak punk, anak vespa ataupun komunitas lainnya, rata- rata dari mereka ikut dalam komunitas tersebut sebagai bentuk pemberontakan dan ketidak puasan atas sistem dan aturan yang mesti mereka jalani dalam kehidupan normal di masyarakat.

Ada banyak aturan yang mereka anggap sebagai bentuk pengkebirian atas kebebasan yang mereka inginkan.Sebagai anak remaja yang berada pada fase pencarian jati diri, mereka ingin dihargai dan diperhatikan keberadaannya di masyarakat.Dan ketika mereka berbenturan dengan sistem dan aturan yang sudah ada, maka salah satu alternatif yang mereka ambil adalah bergabung dengan komunitas jalanan.

Pilihan ini mereka ambil karena mereka beranggapan, komunitas jalanan adalah komunitas yang mengedepankan kebebasan individu, yang sesuai dengan keinginan mereka.

Tampilan dari anak-anak jalanan memang jauh dari kata rapi dan sopan menurut ukuran masyarakat.Cara berpakaian yang lusuh, cenderung gembel, badan penuh dengan tato dan perilaku yang bebas, membuat masyarakat banyak yang alergi dan memandang sebelah mata akan keberadan anak jalanan.

Tidak semua hal yang berhubungan dengan anak jalanan adalah sesuatu yang negatif, menurut ukuran masyarkat umum.Ada hal positif dari komuitas ini, salah satu nya adalah tingkat kesetiakawanan dan solidaritas antar mereka yang tinggi.Tidak bisa di pungkiri, banyak juga hal negatif yang mereka jalani.

Narkoba, perilaku sex bebas, bukan hal yang aneh buat mereka.

Sudah menjadi tanggung jawab kita semua untuk ikut serta memikirkan dan berperan dalam membimbing anak jalanan.Jangan menghakimi apa yang mereka jalani.Karena jika mereka kita jauhi dan dihakimi sebagai kumpulan anak nakal, maka mereka pada akhirnya benar- benar mewujud sebagai anak nakal.

Salah satu penyebab penyimpangan sosial adalah pemberian label oleh lingkungan kepada anggota nya.Seseorang yang diberi label nakal, pada akhirnya  benar- benar menjadi anak nakal.Maka dari itu anak jalanan dengan segala perilaku yang dianggap negatif, harus dirangkul, dibimbing demi masa depan mereka.

Anak jalanan merupakan generasi muda penerus bangsa ini.Mereka adalah anak kita juga, yang sangat membutuhkan pengakuan akan keberadaannya.Mereka lari ke jalanan karena kurangnya perhatian dan ketidak puasan akan keadaan.

Momentum ramadhan, menjadi saat yang tepat untuk merangkul anak jalanan.Agar mereka bisa lebih bertanggung jawab akan masa depannya sendiri.Mereka butuh bimbingan masyarakat.Sentuh hatinya dengan memberikan perhatian yang tulus.Biar bagaimanapun mereka juga manusia, yang punya hati nurani.Dan hati nurani mereka akan terbuka dengan adanya ketulusan masyarakat dalam merangkul dan membimbing mereka.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun