Mohon tunggu...
ZAKARIA MAHMUDI
ZAKARIA MAHMUDI Mohon Tunggu... Guru - MAHASISWA

PASCASARJANA IAIN METRO

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kesalingan di Dalam Keluarga Pondok Pesantren: Sebuah Transformasi Sosial

19 Mei 2023   14:33 Diperbarui: 19 Mei 2023   14:42 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Pondok pesantren merupakan lembaga pendidikan yang memiliki peran penting dalam pembentukan karakter dan moral peserta didiknya. Di dalam lingkungan pondok pesantren, terdapat sebuah keluarga besar yang terdiri dari santri-santri, para pengajar, serta para staf pengelola. Keluarga pondok pesantren ini merupakan sebuah komunitas yang saling berinteraksi dan bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama, yaitu peningkatan keilmuan dan pembentukan akhlak yang baik.

Kesalingan di dalam keluarga pondok pesantren mencakup hubungan yang erat antara semua anggota keluarga tersebut. Dalam sebuah pondok pesantren, santri-santri tinggal bersama-sama dalam satu tempat yang disebut dengan asrama atau pesantren. Mereka belajar, makan, tidur, dan menjalani kehidupan sehari-hari bersama. Dalam kebersamaan ini, terbentuklah rasa saling percaya, menghargai, dan tolong-menolong antara satu dengan yang lain.

Saling percaya merupakan salah satu nilai penting yang harus dimiliki dalam sebuah keluarga pondok pesantren. Santri-santri harus memiliki kepercayaan terhadap para pengajar dan staf pengelola pesantren dalam memberikan bimbingan dan arahan yang tepat. Begitu pula sebaliknya, para pengajar dan staf pengelola harus memiliki kepercayaan terhadap santri-santri dalam menjalankan kewajiban dan tanggung jawabnya sebagai peserta didik. Dalam suasana saling percaya ini, terbentuklah lingkungan belajar yang kondusif dan harmonis.

Menghargai satu sama lain juga menjadi kunci dalam kesalingan di keluarga pondok pesantren. Setiap individu memiliki perbedaan, baik itu latar belakang, kemampuan, maupun karakter. Dalam keluarga pondok pesantren, setiap anggota keluarga harus mampu menghargai perbedaan tersebut. Santri-santri harus menghargai pengajar dan staf pengelola pesantren sebagai sosok yang memberikan ilmu dan pedoman hidup. Sebaliknya, pengajar dan staf pengelola juga harus menghargai santri-santri sebagai individu yang sedang berproses belajar dan berkembang. Dengan saling menghargai, terciptalah lingkungan yang penuh kasih sayang dan saling memperkaya.

Tolong-menolong juga menjadi aspek penting dalam kesalingan di keluarga pondok pesantren. Santri-santri diajarkan untuk saling membantu dalam segala hal, baik itu dalam pelajaran, kebersihan, maupun kegiatan sehari-hari lainnya. Mereka diajarkan untuk saling menguatkan dan memberikan dukungan satu sama lain. Ketika ada santri yang mengalami kesulitan dalam memahami pelajaran, santri lain atau pengajar akan membantu dengan memberikan penjelasan tambahan. Dalam situasi seperti ini, terjalinlah ikatan yang kuat dan solid antar anggota keluarga pondok pesantren.

Kesalingan di dalam keluarga pondok pesantren tidak hanya terjadi antara santri-santri dengan para pengajar dan staf pengelola pesantren, tetapi juga antara santri-santri itu sendiri. Mereka saling berbagi ilmu, pengalaman, serta emosi dalam perjalanan hidup mereka. Saat ada santri yang mengalami kesulitan atau persoalan pribadi, sesama santri akan saling mendukung dan mencari solusi bersama. Mereka menjadi satu keluarga yang saling menguatkan dalam kebaikan dan menghadapi tantangan bersama.

Kesalingan di dalam keluarga pondok pesantren merupakan landasan yang kuat dalam membentuk karakter yang baik pada setiap individu. Dalam lingkungan yang penuh kasih sayang dan saling memperkaya ini, santri-santri akan tumbuh menjadi individu yang memiliki kepekaan sosial tinggi, sikap saling menghargai, dan keterampilan kerjasama yang baik. Hal ini akan berdampak positif dalam kehidupan mereka di masyarakat dan menjadi bekal yang berharga dalam menghadapi tantangan di masa depan.

Sebagai kesimpulan, kesalingan di dalam keluarga pondok pesantren adalah sebuah konsep yang penting dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Saling percaya, menghargai, dan tolong-menolong menjadi nilai-nilai yang harus dihayati oleh setiap anggota keluarga pondok pesantren. Dalam suasana kesalingan ini, terbentuklah rasa kebersamaan, saling menguatkan, dan membentuk karakter yang baik pada setiap individu. Pondok pesantren sebagai lembaga pendidikan Islam telah membuktikan bahwa kesalingan di dalam keluarga pondok pesantren dapat menjadi landasan yang kuat dalam membentuk generasi muda yang berkualitas dan memiliki akhlak yang mulia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun