Mohon tunggu...
Zairiyah kaoy
Zairiyah kaoy Mohon Tunggu... Penulis - Hipnoterapis, penulis buku seberapa kenal kamu dengan dirimu, bahagia dengan pemetaan pikiran.

Manusia sulit berpikir positif mengenai orang lain ketika ia berada pada muatan emosi negatif yang sangat kuat.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Hubungan Ibadah dengan Sistem Syaraf dan Kesehatan

24 April 2021   08:15 Diperbarui: 24 April 2021   08:17 551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber. Neuroscience/flickr

Senang berpuasa, menginfakan harta dan bersedekah, sholat malam meningkatkan stimulasi nucleus accumbens (pusat rasa bahagia). 

Ditinjau dari ilmu neuroscience bila seseorang melakukan sholat malam maka neurotransmitter akan dikeluarkan yang menstimulus turunnya hormon kortisol. Dampaknya daya tahan tubuh membaik, pikiran menjadi tenang dan mudah bahagia.

Disampaikan oleh dr.Aisah Dahlan, CH,CHt,CM NNLP, bahwa Saat manusia beribadah dan berpuasa selama sebulan, akan terjadi sambungan koneksi neuron dan membentuk rute baru di otak disebut plastisitas dan neurogenesis. 

Semua kata-kata, kalimat dan pesan serta kebiasaan yang tersimpan di otak akan jalan ke seluruh tubuh dan membentuk akhlak. Otak juga memberi pesan kepada jantung (qolbu) manusia.

Ibadah dapat menjaga tubuh dari banyak aspek mulai dari sistem syaraf, hormon, dan pembuluh darah bahkan akhlak manusia. Tentunya ibadah dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan mental seseorang. Tidak hanya psikis, fisikpun mengikuti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun