Mohon tunggu...
Zahra
Zahra Mohon Tunggu... -

Sederhana

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Kerupuk Melarat Vs Kerupuk Upil

28 Agustus 2012   07:50 Diperbarui: 25 Juni 2015   01:14 5897
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dua jenis nama kerupuk ini merupakan makanan ringan khas dari Cirebon. Sebenernya gak pede nih membahas kerupuk upil, takut yang baca jadi ilpil eh ilfil denger kata upil. Tapi bener deh namanya memang krupuk upil. Baik kerupuk melarat atau kerupuk upil sama-sama digoreng pake pasir, sehingga sering juga orang menyebutnya kerupuk pasir. Nah, kalo krupuk melarat, ada juga orang yang menyebutnya kerupuk miskin.

[caption id="attachment_202667" align="aligncenter" width="240" caption="kerupuk upil (sumber:kaskus.co.id)"][/caption] [caption id="attachment_202668" align="aligncenter" width="300" caption="kerupuk melarat (sepanjangjk.wordpress.com)"]

13461426901505060119
13461426901505060119
[/caption]

Kerupuk yang digoreng dengan memakai pasir, tidak hanya kita temui di Cirebon saja. Di daerah lain pun ada, namun bisa jadi memiliki nama yang berbeda atau mungkin dengan nama yang sama. Dan mengenai bentuk, ukuran, warna dan cita rasa kerupuk pasir dari daerah lain bisa jadi juga berbeda dengan kerupuk pasir yang ada di Cirebon.

Warga kampung di Cirebon terkadang menyebut kerupuk melarat dan kerupuk upil dengan sebutan krupuk wedi, karena digorengnya memakai wedi atau pasir (arti kata wedi dalam bahasa daerah Cirebon adalah pasir). Sedangkan yang membedakan antara kerupuk melarat dan kerupuk upil adalah warna, bentuk dan ukurannya. Mengenai cita rasa sih hampir sama, tapi menurut saya lebih enak rasa kerupuk upil.

Kerupuk melarat memiliki ciri khas warna kerupuk yang ngejreng, biasanya berwarna merah, kuning, hijau ada juga yang putih polos dan ukuran kerupuknya agak besar kotak persegi panjang. Sedangkan kerupuk upil tidak menggunakan pewarna, jadi warna kerupuk putih polos saja, bentuknya bulat kecil imut mungkin itulah kenapa dinamakan kerupuk upil, ukuran kerupuknya mungil kayak upil.

Terkadang saya suka heran siapa sih orang yang pertama memberikan nama kerupuk upil, ngasal banget ngasih namanya, aya-aya wae... Tapi apalah artinya sebuah nama katanya... baik itu kerupuk upil atau kerupuk melarat memang memiliki nama yang aneh. Tapi memang nama-nama makanan tradisional itu unik dan terkesan ngasal penamaannya. Bahkan yang lucu dikampung saya ada makanan yang namanya beca, bentuknya seperti opak terbuat dari singkong. Geli rasanya jika ngomong ‘saya mau makan beca...'#wuih ada beca yang bisa di makan :P. Itu hanya salah satu contoh saja nama unik dari makanan tradisional. Oiya, saya juga pernah nulis artikel ‘Gemblong' salah satu makanan/ jajanan tradisional yang juga punya nama unik.

Nah, gara-gara namanya kerupuk upil saya suka males nerangin panjang lebar kalo pas ditanya teman ketika saya bawa oleh-oleh untuk mereka. Kalo teman yang sudah tahu biasanya gak banyak nanya, pas giliran teman yang gak pernah makan tuh kerupuk bakal nanya namanya apa? Dan daripada dia ilfil dan terkesan jijik mendengar nama kerupuk upil saya akan jawab singkat "namanya kerupuk pasir", baru deh setelah dia selesai nyobain, saya kasih tau itu namanya "kerupuk upil". Syukurlah sejauh ini belum ada yang langsung muntah, setelah tau namanya kerupuk upil hihihi. Malah kebanyakan pada suka rasa kerupuk upil :D

Kerupuk upil ini merupakan salah satu oleh-oleh dari kampung yang saya bawa untuk teman. Saya paling malas bawa kerupuk melarat karena ukurannya yang segede gambreng, ribet bawanya, apalagi kalo bawa beberapa kantong plastik. Kalo bawa kerupuk upil kan ringkas, bisa bawa banyak beberapa kantong plastik. Hmm, jadi ingat seorang sahabat saya, dia penggemar berat kerupuk upil, satu kantong plastik bisa ia habiskan sendiri sambil ngobrol ngalor ngidul, emang dasar doyan. ^_^

Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun