Mohon tunggu...
Zainurrohmah
Zainurrohmah Mohon Tunggu... Penulis - Catatan Mahza

Bukan siapa-siapa. Sekadar hobi untuk healing. Kritik dan saran monggo... Maturnuwun...

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kisah Gadis Kecil

1 Desember 2021   18:55 Diperbarui: 1 Desember 2021   18:56 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cerpen ini diikutsertakan dalam event Indonesian Writer Talent pada awal 2021 lalu. 


Chika, seorang gadis kecil yang ditinggalkan oleh ke dua orang tuanya. Di usia yang masih sangat belia, lima tahun, Chika sudah kehilangan kasih sayang ayah dan ibunya. Hanya tersisa kakak perempuannya. Kakak perempuan Chika namanya Riana, jarak usia mereka lebih dari sepuluh tahun.

"Kak, ibu ke mana? Kok beberapa ini aku tidak melihatnya," kata Chika dengan nada polosnya ke kakaknya.

Sementara, Riana tampak sedikit bingung mendapatkan pertanyaan dari adiknya itu. Riana memang masih remaja, tapi dia tahu perasaan adiknya bagaimana jika tahu kalau ibunya telah tiada.

"Kak, kok diam aja, sih? Chika 'kan kangen disuapin sama ibu." Chika mendengus kesal sambil memanyunkan bibirnya, khas sekali gaya anak kecil yang merengek meminta sesuatu. Iya, keinginannya sederhana, ingin disuapin oleh ibunya.

"Eh ... ibu lagi pergi mengaji, Dek, sini biar kakak yang suapin ya." Riana mencoba mengalihkan pembicaraan. Selama ini Riana hanya bilang ke adiknya itu kalau ibunya pergi mengaji ke tempat yang sangat jauh.

"Ga mau. Pokoknya aku maunya disuapin sama ibu!" Chika semakin tidak sabar. Kali ini, membuat Riana harus berpikir ulang bagaimana menanggapi keinginan adiknya itu.

"Apa ini sudah saatnya? Apa aku harus bilang ke adik pelan-pelan tentang ibu?" Pertanyaan demi pertanyaan kian muncul dipikiran Riana. Membuat kepalanya seakan mau pecah seketika.

Di tengah-tengah Riana memikirkan itu. Riana sampai lupa untuk menenangkan adiknya. Bahkan Chika kemudian lari ke dalam kamar karena merasa sedih dan kecewa.

"Chika!" teriak Riana.

Chika, terlihat sangat kecewa dan sedih. Air matanya jatuh tidak tertahan. Chika hanyalah seorang anak kecil yang merindukan ibunya. Chika tidak salah jika merasa seperti itu. Chika tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun