Mohon tunggu...
Zainul Falah
Zainul Falah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Gampang Bengong

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran TV Keagamaan dalam Kehidupan

16 Maret 2023   20:41 Diperbarui: 16 Maret 2023   20:44 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendahuluan

Dewasa ini, siaran keagamaan (Islam) di televisi mendapat porsi yang memadai. Pemirsa televisi di Indonesia dapat menyaksikan siaran tersebut setiap hari, baik melalui stasiun televisi milih pemerintah maupun swasta. Stasiun televisi seperti berpacu dalam kemasan untuk memikat hati pemirsanya. Kesan itu timbul karena sejumlah stasiun televisi di negeri ini mamancarkan siaran keagamaan pada waktu yang hampir bersamaan, terutama pada waktu shubuh atau pagi hari. Akan tetapi, mungkin kesan itu bisa ditepis jika disadari sepenuhnya bahwa memang seharusnya demikian. Manusia harus mengasah rohaninya sebelum ia memulai aktifitas rutinnya setiap hari. Bila demikian halnya, maka siaran yang banyak itu menjadi sajian yang beragam untuk dipilih dan diresapi.

Televisi religi dapat memberikan rasa kebersamaan.

Bertujuan untuk menjadi salah satu media massa yang dapat menyebarluaskan informasi keagamaan, visi dan misinya adalah agar pemirsa atau pendengar dapat berpikir secara mendalam dan mengkritisi informasi yang mereka dapatkan, yang dapat membawa ke arah yang lebih baik untuk mengubah kehidupan masyarakat. Bukan hanya berita komedi atau gosip yang harus ditonton setiap hari. Seperti menonton kajian, dakwah, nabi, acara doa keagamaan, dll. Hal itu membuat kita sebagai masyarakat tidak lupa bahwa peran agama itu penting dalam kehidupan bahkan dalam diri kita sendiri. Apalagi orang yang begitu sibuk dengan kegiatan sembrono bahkan bisa membuat dirinya lupa akan tanggung jawabnya. Contoh seperti ini bisa menghebohkan, peran televisi religi menjadi penting agar masyarakat bisa mengetahui dan mengingat apa yang harus dilakukan dalam dirinya, yaitu ibadah. Atau seseorang dapat menggunakannya untuk mencerahkan hidupnya[3].

Televisi sebenarnya sangat politis karena dapat bersifat informatif, mendidik, menghibur, atau gabungan dari ketiganya. Anda juga dapat menikmati acara TV sambil bersantai. Televisi juga dapat memberikan kesan bahwa pertukaran komunikator-ke-komunikator berlangsung secara langsung. Acara TV bisa lebih mudah dipahami karena menampilkan gambar dan suara. Karena itulah televisi dapat mempengaruhi segala bidang kehidupan manusia, mulai dari politik, ekonomi, sosial budaya, ilmu pengetahuan bahkan pertahanan dan keamanan negara. Kehadiran televisi di dunia maya seolah-olah akhirnya mencairkan batas-batas negara[1].

Televisi religi dapat mempromosikan rasa nilai.

Dengan tujuan untuk berperan sebagai salah satu media massa yang dapat menyebarkan informasi keagamaan,yang memiliki visi misi untuk menjadikan para penonton atau audience untuk dapat berpikir secara mendalam dan menjadi kritis akan suatu informasi yang di dapat, sehingga bisa membawa perubahan ke arah yang lebih baik dalam kehidupan masyarakat. Tidak hanya komedi atau berita tentang gosip semata yang masyarakat harus pertontonkan setiap harinya. Seperti halnya menonton sebuah kajian, dakwah, nabi-nabi, acaara doa-doa keagamaan dll. Hal ini membuat kita sebagai masyarakat tidak akan lupa bahwa peran keagamaan itu penting untuk kehidupan bahkan diri sendiri. Terlebih lagi masyarakat yang memang mempunyai kesibukan dalam aktifitas yang tidak relevan, bahkan bisa membuat dirinya lupa dengan tanggung jawab yang dia miliki. Contoh seperti ini lah yang bisa mendobrak seseorang bahwa peran tv keagamaan itu penting, agar seseorang bisa tau dan inget ada yang wajib dilakukan dalam dirinya, yaitu ibadah. Atau seseorang bisa memanfaatkanya sebagai sarana pencerah dalam kehidupannya[3].

Televisi sebenarnya memiliki sifat politis yang besar juga dikarenakan televisi dapat menyiarkan hal yang bersifat informatif, edukatif dan rekreatif atau gabungan dari ketiganya secara kasat mata. Tayangan-tayangan televisi juga dapat dinikmati sembari bersantai. Televisi juga dapat menciptakan kesan seolah komunikasi yang terjadi antara komunikator dan komunikan terjadi secara langsung. Tayangan televisi dapat lebih mudah dimengerti sebab menampilkan gambar dan suara. Inilah mengapa televisi mampu untuk memengaruhi setiap bidang kehidupan manusia mulai dari politik, ekonomi, sosial budaya, pengetahuan bahkan pertahanan dan keamanan suatu negara. Televisi pada akhirnya seolah meleburkan batas-batas negara dengan kehadirannya di dunia maya[1].

Televisi religi dapat memberikan teladan yang positif.

Peranan televisi religi ini tentu saja selain sebagai kontrol sosial juga berperan aktif bagi upaya perbaikan kualitas kehidupan bangsa dan manusia secara universal, melalui isi siaran yang sudah seharusnya memiliki nilai mutu dan kualitas tinggi dimana isi dari tayangannya mampu memberikan manfaat mulai dari mencerdaskan, mencerahkan, dan membentuk watak yang berbudi pekerti luhur sesuai dengan apa yang diajarkan didalam agama Islam[1].

Di sisi lain, bagi industri media, kehadiran televisi telah menjadikan ruang baru dalam kehidupan, yaitu salah satunya televisi sebagai tempat dimana kita bisa belajar tentang sebuah agama. Peran agama lah sangat dibutuhkan untuk kita sebagai acuan dalam hidup yang memiliki posisi paling awal dikehidupan. Masyarakat Indonesia memang tidak dapat lepas dari aspek satu ini, agama. Hampir semua media televisi kini memprogramkan siaran yang bernuansa religius, termasuk nuansa Islam sebagai agama yang dianut oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. terlebih lagi acara dan program-program islami ini sangat terasa saat bulan Ramadhan, yang persentase siaran keagamaan lebih besar daripada bulan-bulan biasanya hingga sinetron pun berubah menjadi sinetron religi. Program siaran yang bernuansa religi tersebut dapatlah dikategorikan sebagai siar atau dakwah Islam, tetapi sekaligus juga sebagai hiburan, konsep inilah yang kemudian disebut dengan dakwahtainment[3].

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun