Mohon tunggu...
Zainul Wasik
Zainul Wasik Mohon Tunggu... Wiraswasta - Praktisi dan Mahasiswa Program Doktor Ilmu Manajemen FEB - Universitas Airlangga, Surabaya

Hobi : Membaca, Olah Raga dan Travelling Seberapa besar memberikan manfaat bagi orang lain. Kontribusi Ilmu Pengetahuan membawa pencerahan semesta. Berilah karya nyata bukan retorika belaka.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Perilaku Pembelian: Paradigma dan Aksi

31 Mei 2023   10:00 Diperbarui: 31 Mei 2023   10:21 214
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Dokumentasi Pribadi Penulis.

Dalam perkembangan terkait dengan perilaku pembelian konsumen, tidak dapat dipungkiri bahwa pemikiran dan tindakan konsumen sangat memainkan peran penting dalam sebuah penawaran, pemasaran, dan desain produk. Dengan pesatnya pertumbuhan teknologi dalam e-commerce, dalam perkembangannya akan membawa tren baru. Kami telah mengumpulkan dan merangkum beberapa data penting tentang topik ini untuk menunjukkan kepada pembaca: bagaimana memasarkan produk anda selama resesi,  bagaimana masa depan perdagangan sosial, dan yang terpenting, faktor yang mendorong kebiasaan konsumen.

Konsumen Harus Mengendalikan Atas Pengeluaran
Dalam perkembangan terkini sudah mulai terlihat terjadinya krisis yang menyebabkan tingginya biaya hidup, sehingga berakibat seseorang mengubah cara mereka berbelanja online, menurut data 40 % orang beralih ke metode yang memungkinkan mereka mengontrol pengeluaran dengan lebih akurat dan effisien.

Hasil survei terhadap konsumen oleh Paysafe April 2022, 21% mengatakan bahwa konsumen akan menghindari membeli secara kredit. Hal ini dapat mengakibatkan permintaan yang lebih tinggi untuk metode pembayaran tunai. Kartu debit, kartu kredit, dan dompet digital tetap menjadi metode pembayaran paling populer di kalangan pembeli. Konsumen ingin tetap memegang kendali dan menjaga keuangan tetap aman dan terjamin. (Shelley Martin).

Kekhawatiran Inflasi Dan Kenaikan Harga
Laju inflasi dan kenaikan harga yang signifikan untuk kebutuhan pokok menjadi perhatian besar bagi pembeli. Saat daya beli menurun, 81% dari konsumen melaporkan perubahan cara mereka berbelanja untuk mengelola pengeluaran, dan semakin banyak orang (42%) mengidentifikasi sebagai "tidak terpengaruh secara finansial, tetapi berhati-hati dalam berbelanja". Hasil riset Nielsen menemukan bahwa konsumen takut akan resesi yang akan datang dan merasa kurang aman dalam keuangan.
Konsumen sekarang lebih mengontrol dan mengurangi perjalanan, restoran, dan barang tidak penting lainnya untuk menghindari ketidakamanan yang semakin meningkat. Hasil riset Nielsen, laporan konsumen menggunakan berbagai strategi untuk menghemat uang, seperti: mengurangi perjalanan, belanja online atau belanja dekat ke rumah, belanja ada discount, menggunakan kupon, outlet dengan harga  murah, membeli barang merek toko.

Belanja Di Toko Tetap Menjadi Pilihan Konsumen
Meskipun e-commerce telah mengalami peningkatan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir, belanja langsung masih menjadi cara yang disukai banyak konsumen terutama untuk barang-barang berharga mahal. Sebuah studi terbaru oleh Raydiant menemukan bahwa pembelanja dibagi rata antara belanja di dalam toko dan online, dengan hampir 45% konsumen lebih memilih berbelanja di dalam toko.
Bagaimana Anda dapat meningkatkan pengalaman pelanggan toko Anda? Pembeli dari penelitian menyarankan: penawaran eksklusif di dalam toko, pengalaman yang menyenangkan dan berikan layanan pelanggan terbaik

Konsumen Membeli Lebih Banyak Barang Berulang Kali
Model berlangganan telah lepas landas selama beberapa tahun terakhir. Ini sebagian karena kenyamanan dan keterjangkauan layanan, sebagian karena pandemi COVID-19. Pasca-COVID, semakin banyak produk dan layanan yang kini tersedia dengan basis langganan.

Perusahaan berbasis langganan telah berhasil di berbagai industri, terutama di industry kecantikan dan sektor pangan. The State of Subscription Commerce 2022 menemukan bahwa, jika digabungkan, kecantikan dan perawatan pribadi serta makanan dan minuman merupakan 54% dari kumpulan pelanggan tahun 2021. Dari tahun 2020 hingga 2021, kesehatan dan kebugaran mengalami peningkatan terbesar dalam pendapatan berulang bulanan dari langganan.

Personalisasi Data Konsumen
Personalisasi e-commerce telah menjadi topik paling hangat, dan untuk alasan yang terbaik. Program personalisasi menghasilkan hingga tingkat konversi 15% lebih tinggi dan tingkat kepuasan pelanggan 20% lebih tinggi. Personalisasi, singkatnya adalah saat toko menggunakan data unik pelanggan untuk menampilkan konten dinamis. Apa yang dilihat pelanggan didasarkan pada segmen demografis, riwayat penjelajahan, pembelian sebelumnya, perangkat, dan lainnya. Karena belanja online menjadi lebih omnichannel, atau memiliki banyak saluran yang memengaruhi perilaku pembelian, pengecer mengadaptasi strategi pemasaran mereka.

Dalam peningkatan teknologi terbaru, Walmart terus berinvestasi dalam personalisasi. Orang-orang sekarang dapat mencoba pakaian menggunakan foto mereka sendiri dengan fitur coba-coba pakaian virtual merek tersebut.

Lebih Banyak Pengeluaran Perdagangan Sosial Akan Dilakukan di TikTok
Facebook dan Instagram telah memimpin gerakan perdagangan sosial, tetapi TikTok berada tepat di belakang mereka. TikTok telah menjadi platform media sosial yang kuat untuk penemuan produk dan e-commerce. Merek seperti Adidas dan Iphone telah sukses besar dengan kampanye TikTok mereka, dan banyak lagi yang mengikuti. Tetapi TikTok telah menjadi lebih dari sekadar aplikasi video yang baru muncul. Ini menjadi rumah dari hiburan yang dapat dibeli. Sekitar 51% pengguna lebih cenderung menemukan produk yang relevan dari sebuah iklan, menurut studi TikTok terbaru oleh perusahaan riset Material.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun