"Dekatji, Pak.  Saya naik motor. Kemayoran cuma lima belas menit. Tunggulah pak! Kebetulan belum makan ini. Isi dompet juga sudah tipis sejak  kemarin!" mohon saya.
"Yah, sudah. Cepatmoko sini! Nanti saya kasihko. Saya tunggu nah!"
"Ok. Syukulah, Pak."
Alhamdullihlah, rezeki tak bakal lari ke mana. Rezeki anak yatim...
Saya bergegas, menarik ransel!
Tabbuccu!
ZT -Jakarta, 23 Januari 2020