Mohon tunggu...
Zainal Tahir
Zainal Tahir Mohon Tunggu... Freelancer - Politisi

Dulu penulis cerita, kini penulis status yang suka jalan-jalan sambil dagang-dagang. https://www.youtube.com/channel/UCnMLELzSfbk1T7bzX2LHnqA https://www.facebook.com/zainaltahir22 https://zainaltahir.blogspot.co.id/ https://www.instagram.com/zainaltahir/ https://twitter.com/zainaltahir22 https://plus.google.com/u/1/100507531411930192452

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Naik Kapal Laut

22 November 2019   17:42 Diperbarui: 22 November 2019   17:46 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Ini ibu saya tersayang. Yang melahirkan saya tepat 50 tahun yang lalu. Kemarin saya telepon-telepon, tapi tak nyambung-nyambung.


Saya sungguh sangat gelisah dan resah, lantaran sehari sebelumnya ibu saya ini menelepon lewat call WA beberapa kali, tapi saya tak angkat-angkat. Ini kesalahan saya handphone silent, ditaruh dalam tas pula.

Begitu saya telepon kembali, handphone ibu saya sudah tak merespon. Saya sungguh menyesal, tak bisa berkomunikasi dengan ibu saya.

Baru tadi malam ibu saya menelepon lagi, mengabarkan bahwa kapal yang ditumpanginya sebentar lagi akan sandar di pelabuhan Tanjung Priok, dari Makassar. Jadi yang kemarin tak bisa nyambung-nyambung itu karena ibu saya dalam perjalanan, di tengah lautan.

Lantas, ada teman yang menasehati, lebih tepatnya mengecam, "Kenapa kau siksa ibumu naik kapal laut ke Jakarta? Kebiasaan puluhan tahun lalu!"

Saya hanya tersenyum.

Sebab naik kapal laut dari Makassar bagi ibu saya adalah kesenangan dan kebahagiannya tersendiri yang tak mungkin saya halangi.

Ibu saya bersama rombongan, keluarganya. Sekalian bernostalgia, ingat kenangan berpuluh tahun lalu, Jakarta - Makassar naik kapal laut.

Di Jakarta ini, nanti malam, saya akan bawa ibu saya makan malam di tempat yang terenak. Tentu, atas pilihan ibu saya tercinta.

ZT -Kebayoran, 22 November 2019

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun