Mohon tunggu...
Zainal Tahir
Zainal Tahir Mohon Tunggu... Freelancer - Politisi

Dulu penulis cerita, kini penulis status yang suka jalan-jalan sambil dagang-dagang. https://www.youtube.com/channel/UCnMLELzSfbk1T7bzX2LHnqA https://www.facebook.com/zainaltahir22 https://zainaltahir.blogspot.co.id/ https://www.instagram.com/zainaltahir/ https://twitter.com/zainaltahir22 https://plus.google.com/u/1/100507531411930192452

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Cerita tentang Milan 10 Tahun Lalu

15 November 2019   21:46 Diperbarui: 16 November 2019   02:47 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saya beradadi di depan Duomo, bercengkerama dengan para Merpati. (Dokpri)

Hari ini, pada sepuluh tahun yang lalu, saya berada di kota Milan. Itu pertama kalinya saya menikmati suasana kota di permulaan musim dingin. Dan, diawal 2018 lalu, saya kembali berkunjung ke sana. Ada catatan kecil yang sayang bila dilupakan begitu saja. Paling tidak,  untuk sekadar bisa diintip jika hendak berkunjung ke kota mode itu. Saya pun masih punya keinginnan kuat untuk jalan-jalan ke kota Milan.

Tiga hari saya berada di Milan saat itu:

Suasana jadi beda begitu Emirates --pesawat Airbus milik maskapai penerbangan Uni Emirat Arab---mendarat di Malpensa. Bandara international di Milan, Italia, ini tidak semewah bandara di Dubai. Malah kesannya nampak tua, agak sepi, namun bersih dan teratur dengan dominasi hijau lumut. Jika bandara di Dubai lebih cocok dikatakan mal seperti halnya Changi di Singapore, maka bandara di kota Milan, bukanlah surga bagi para penumpang yang hobbi shopping.

Milan, kota kedua terbesar di Italia setelah Roma. Penduduknya sekitar satu setengah juta jiwa, tetapi pada hari-hari kerja, orang yang beredar di Milan bisa mencapai empat juta jiwa. Sebab di Italia ini, Milan merupakan pusat perekonomian. 

Di kota ini, yang menonjol adalah industri garmen dan fashion. Tetapi yang paling menonjol adalah industri sepak bolanya. Di sinilah markas dua klub sepakbola terkenal di Eropa, Inter Milan dan AC Milan.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Dalam kesempatan berkunjung ke San Siro Stadium, stadion sepakbola kebanggaan masyarakat Milan, saya kagum menyaksikan stadion yang begitu menakjubkan ini. 

Stadion yang dulu milik Inter Milan ini nampak sangat mewah dengan rumput hijau yang sangat terpelihara. Nampak dari luar sangat cantik, setelah masuk sangat bersih. Kapasitasnya sekitar 80 ribu penonton. 

Sayangnya, pas ketika berkunjung ke stadion San Siro, tak ada kegiatan sepak bola, baik pertandingan maupun latihan. Walaupun tak ada sepak bola, orang yang mau masuk ke stadion San Siro sekadar melihat-lihat saja, tetap dikenakan biaya sebesar 12,5 Euro atau setara Rp. 180 ribu. 

San Siro juga dilengkapi dengan museum sepokbola dan toko khusus yang menjual segala macam barang yang berbau sepak bola.

Namun demikian, bukan hanya sepak bola yang bisa bikin heboh di Milan. Mengunjungi Castello Sforzesco juga tak kalah menariknya. Tempat yang amat luas ini merupakan sebuah kastil yang dibangun pada tahun 1447 -- 1450. Di sini bangunan tua dengan arsitektur kuno nampak menarik perhatian, apalagi bagi mereka yang hobi foto, terlalu banyak obyek yang bisa diabadikan dengan beragam sudut pandang.

Nah, kita tinggalkan Castello Sforzesco. Sekarang kita  menghabiskan waktu setengah hari di Duomo. Ah, saya rasa tidak bakalan cukup. Sebab di kawasan ini terdapat Katedral Duomo yang merupakan salah satu bangunan paling termasyhur di seluruh Eropa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun