Mohon tunggu...
Zainal Tahir
Zainal Tahir Mohon Tunggu... Freelancer - Politisi

Dulu penulis cerita, kini penulis status yang suka jalan-jalan sambil dagang-dagang. https://www.youtube.com/channel/UCnMLELzSfbk1T7bzX2LHnqA https://www.facebook.com/zainaltahir22 https://zainaltahir.blogspot.co.id/ https://www.instagram.com/zainaltahir/ https://twitter.com/zainaltahir22 https://plus.google.com/u/1/100507531411930192452

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Tak Ada Negosiasi, Polri Lakukan Penanggulangan "Soft Approach"

10 Mei 2018   14:06 Diperbarui: 10 Mei 2018   15:15 1281
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wakapolri, Komjen Pol Drs H Syafruddin MSi, menyalami semua personil POLRI yang telah sukses melaksanakan tugas, dalam penanggulangan krisis di Mako Brimob Kelapa Dua, Depak -Spri TB2

Setelah 36 jam, operasi penanganan krisis di Rutan Cabang Salemba yang berada Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, telah berakhir. Selama proses penyanderaan, narapidana terorisme merampas senjata milik aparat. Sebelum fajar, sebanyak 145 narapidana menyerah tanpa syarat dengan meninggalkan senjata. Polisi kemudian melakukan serbuan, dan 10 sisanya yang masih bertahan menyerah, keluar dengan tangan teracung.

Wakapolri, Komjen Pol Drs H Syafruddin MSi, memimpin langsung operasi dengan penuh kesabaran telah melakukan penanggulangan secara soft approach. Sebagai Komandan Satgas operasi ini, Syafruddin telah berada di lokasi sejak awal kejadian pada Selasa Malam 8 Mei 2018.

Menyandera, merampas senjata, menyiksa petugas kepolisian yang sedang bertugas secara keji dan membunuh secara tak berperikemanusian.

Kejam! Biadab! Itulah perlakukan 156 tahanan dan napi teroris terhadap 9 aparat kepolisian yang sedang bertugas di Rutan Cabang Salemba yang berada di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok.

5 syuhada anggota polisi merenggang nyawa setelah para teroris itu menggorok leher mereka, menyiksa dan menyayat-nyayat tubuh mereka tanpa ampun. Empat orang polisi lainnya, cedera teraniaya yang kini masih berada di rumah sakit.

Sementara 155 tahanan dan napi teroris menyerah satu persatu tanpa syarat. Seorang tewas saat awal kejadian, ketika merampas senjata petugas.

Namun, Polisi tak lantas melakukan kekejaman yang sama terhadap apa yang telah diterima kesembilan rekannya yang sedang mengembang tugas negara, kepada para tahanan dan napi teroris itu. Polisi menyimpan rapat-rapat nafsu marah kepada para durjana itu di lubuk hati yang terdalam.

Sebab, polisi menanggulangi krisis ini dengan penuh kesabaran, persuasif dan penanggulangan soft approach, atas nama bangsa dan negara.

"Tak ada negosiasi! Yang kita lakukan adalah penanggulangan soft approach," tegas Wakapolri.

Tadi pagi, semua krisis itu telah belalu.

#PolriSyahidUntukNegeri
#KitaBersamaPolisi

ZT-Jakarta, 10 Mei 2018

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun