Mohon tunggu...
Zainal Tahir
Zainal Tahir Mohon Tunggu... Freelancer - Politisi

Dulu penulis cerita, kini penulis status yang suka jalan-jalan sambil dagang-dagang. https://www.youtube.com/channel/UCnMLELzSfbk1T7bzX2LHnqA https://www.facebook.com/zainaltahir22 https://zainaltahir.blogspot.co.id/ https://www.instagram.com/zainaltahir/ https://twitter.com/zainaltahir22 https://plus.google.com/u/1/100507531411930192452

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Status Perjalanan (5), Menemukan Makanan Halal tapi Mahal

15 Maret 2018   23:23 Diperbarui: 14 September 2020   11:06 1019
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Mau makan siang di Zermatt, Switzerland? Mau mencari makanan halal?

Siang condong ke sore hari itu. Tepatnya Kamis, 28 Desember 2017. Sudah lebih satu jam kami menyusuri jalan yang berlapis salju tebal di Zermatt, Switzerland. Setiap jarak tertentu, nampak mobil khusus penyapu salju. Agar jalanan bisa dilalui, minimal tidak terlalu berat untuk dilintasi, terutama buat bus umum yang bisa dinaiki dengan gratis.

Memang, saya sejak tadi  merasa sudah waktunya untuk makan siang. Malah sudah melintas batas dari kebiasaan waktu makan siang saya.

Yang pertama saya lakukan, tentu mencari restoran. Minimal tempat makan yang tak terlalu mahal. Tapi Zermatt adalah salah satu destinasi wisata favorit di Swiss ini. Harga makanan di restoran, sepertinya tak terjangkau. Menyesal rasanya saya tak membawa Pop Mie sejak dari tanah air.

Saya tak begitu lama mencari restoran sampai ketemu  Teppan - Yaki and Sushi di Myoko Restaurant. Halal. Eh, Wagyu beef seharga CHF 110.

Artinya, Rp 1.500.000 untuk sekerat daging sapi.

Ah, sudahlah. Roti dan Nutella saja kita nikmati, sodara-sodara!

12 hari kemudian ada berita dari Zermatt. 13.000 wistawan terkurung di situ disebabkan badai salju. Evakuasi harus menggunakan helikopter.

sumber: nbcnews.com
sumber: nbcnews.com
ZT - Zermatt, 28 Desember 2017

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun