Mohon tunggu...
Zainal Tahir
Zainal Tahir Mohon Tunggu... Freelancer - Politisi

Dulu penulis cerita, kini penulis status yang suka jalan-jalan sambil dagang-dagang. https://www.youtube.com/channel/UCnMLELzSfbk1T7bzX2LHnqA https://www.facebook.com/zainaltahir22 https://zainaltahir.blogspot.co.id/ https://www.instagram.com/zainaltahir/ https://twitter.com/zainaltahir22 https://plus.google.com/u/1/100507531411930192452

Selanjutnya

Tutup

Money

Hindari Margin

23 Februari 2018   12:00 Diperbarui: 23 Februari 2018   12:11 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya sedang duduk di Mc Cafe,lantai 2 Sarinah, ketika seorang trader yang dengan terpaksa jadi investor, datang menemui saya. Ia memperlihatkan portofolionya.

Hehehe... kebakaran! "Apa perlu saya panggil pemadam kebakaran?" tanya saya bercanda.

Ia tertawa terbahak-bahak. "Pendapatmu saja saya butuhkan!" mintanya.

Jadi saya beri saran, ibarat warung kelontong, maksimal 5 saham saja, jika tangan gatal dan tak tahan untuk tidak buy, yah bolehlah tambah 1 saham lagi. Porsinya, 70% saham-saham bluechip, 20% saham lapis kedua dan sisanya 10% saham-saham gorengan.

Jangan kayak pasar Tanah abang!

Untungnya, dia tak menggunakan fasilitas margin dari sekuritas. Lihatlah potensial cash-nya. Masih ada 61,9 juta rupiah yang standby.

Dia mengaku, tak pernah menjual sahamnya dalam keadaan rugi. Jadi dia hanya menunggu sahamnya hijau baru langsung dia lepas.

"Yang penting untung, berapapun itu," katanya.

Weh, inilah intinya berbisnis saham. Sabar dan jangan pakai margin alias berutang pada sekuritas.

Akhirnya saya berkesimpulan, hebat ini teman saya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun