Mohon tunggu...
Zainab canu
Zainab canu Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Penyuka olahraga HIIT _ baca buku_fashion

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Rejection atau Penolakan

29 Januari 2022   15:14 Diperbarui: 29 Januari 2022   16:24 1217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Luka psikologis disebabkan oleh penolakan menimbulkan rasa sakit emosional yang berpengaruh terhadap cara berfikir, marah, mengikis harga diri dan kepercayaan diri, bahkan luka yang disebabkan penolakan ringanpun bisa terinfeksi sehingga menimbulkan komplikasi psikologis yg berdampak serius terhadap jiwa. Arti kata penolakan dalam hal ini adalah perasaan tidak berdaya, kurangnya pengakuan, rasa diabaikan, rasa tidak diinginkan, dikucilkan Beberapa dampak penolakan tehdap diri
penurunan IQ, kemampuan berfikir dan pengambilan keputusan

Penolakan menimbulkan pengaruh terhadap hubungan asmara  terutama pasangan kekasih yang dicampakan, anak2 yang mengalami bully hingga mengakhiri hidup mereka, luka psikologi akibat peonolakan adalah sesuatu yang sulit untuk dikendalikan sehingga memicu ancaman kerusakan yg  serius terhadap kesehatan jiwa
Rasa percaya diri yang jatuh.

Terkadang orang2 yang mengalami penolakan cenderung membuat kesimpulan yang menyangkut kekurangan diirinya, mereka menduga-duga tanpa bukti yang benar, seolah-olah membuat daftar list untuk menganalisis kekurangan dari dirinya seperti : tidak berpengalaman, tidak menarik, tidak kompeten, tidak kaya, tidak cantik, tdk ada seorangpun yang senang kepadaq atau gabungan dari semua itu. Salah satu alasan yang membuat rasa percaya diri seseorang rapuh terhadap penolakan dikarenakan kita memiliki kebutuhan dasar untuk merasa diterima oleh orang lain.

Beberapa cara untuk menyembuhkan atau mengobati luka psikologis disebabkan penolakan.

Kritik terhadap diri sendiri dengan mencoba mengevaluasi diri terhadap kekurangan dan kesalahan dari suatu pengalaman penolakan dengan menggunakan perspektif yang lebih ramah sehingga kita memenangkan debat internal di dalam diri contoh : (A). buat daftar list setiap pikiran negatif terhadap diri sendiri tentang penolakan itu, (B). gunakan "kontraargumen" yg bersifat kritik terhadap diri sendiri tentang penolakan untuk merumuskan bantahan terhadap setiap kritik terhadap diri sendiri (C). Setiap kali tercipta pikiran yg bersifat kritis terhadap diri sendiri, usahakan mengutarak kontrargumen ke dalam benak kita

Membangun kembali harga diri yaitu dengan cara melihat aspek2 yg sangat berarti dan berharga dari karakter kita dengan cara membuat daftar tulis min. 5 karakter, sifat atau hal2 yang bernilai dari diri kita kemudian menghubungkan dengan penolakan yang terjadi apakah itu relevan atau tidak !!! Lalu buatlah deskripsi dalam bentuk paragraf dari masing-masih value dari diri kita berdasarkan pernyataan ini (A) mengapa kualitas ini penting bagi kita (B). Bagaiman sifat ini mempengaruhi hidup kita, (C). Mengapa sifat ini menjadi bagian penting dari citra diri kita

Memulihkan hubungan sosial dengan cara menghabiskan dan menikmati waktu dengan anggota keluarga yang menghargai dan menyayangi kita, itu merupakan bentuk kudapan sosial untuk memenuhi kebutuhan jiwa  yang lagi lapar alias "lapar sosial"
Menurukan sensitivitas contoh : seorang aktor yang pernah mengikuti audisi, menerima penolakan di awal mungkin terasa menyakitkan, tetapi mereka yang mengikuti berkali2 audisi jauh lebih mudah untuk melupakan penolakan seperti itu sebab dalam psikologis ada yang disebut dengan desensitisasi artinya semakin sering kita diperhadapkan dgn situasi yang qt anggap tidak nyaman, tidak menyenangkan, mencemaskan maka semakin terbiasa dengan situasi tersebut dan semakin kita tidak merasa terganggu serta netral dengannya. Penting untuk kita melakukan desensitisasi diri utuk mengurangi dampak emosi negatif

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun