Mohon tunggu...
Muhammad Zaid Al Khoir
Muhammad Zaid Al Khoir Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga - 20107030029

jangan pernah menyerah

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Sering Menonton Video Porno? Ini Solusinya!

30 Maret 2021   14:20 Diperbarui: 14 April 2021   23:15 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Remaja adalah suatu fase yang pasti dialami manusia sebagai individu. Remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak ke masa dewasa dengan rentang usia antara 12 -- 22 tahun, dimana pada masa tersebut terjadi proses pematangan baik itu pematangan fisik, maupun pematangan psikolog.

Dalam perkembangannya remaja mengalami perubahan emosional, kognitif, dan psikis, salah satu perubahan yang tidak bisa dihindari adalah motivasi dan rasa keingintahuan yang tinggi terhadap berbagai hal baru yang menimpa dirinya. Salah satu hal baru itu adalah masalah-masalah yang berhubungan dengan seksualitas. Seiring berkembangnya zaman, kecanggihan teknologi memudahkan mereka untuk mengakses konten bermuatan seks yaitu pornografi sehingga banyak remaja yang menikmati hal ini dan menjadikan mereka kecanduan. Paparan pornografi pada anak-anak sering mereka dapatkan melalui intenet yang diperburuk dengan "lifestyle" dan kurangnya pengawasan, kurang komunikasi, tuntutan yang terlalu tinggi, kekerasan pada anak, tidak mengetahui potensi anak, serta diskriminasi dari orang tua dan lingkungan dapat menyebabkan remaja untuk terpapar pornografi.

Pornografi sendiri merupakan sketsa, ilustrasi, foto, tulisan, suara, bunyi, animasi, kartun, percakapan, gerak tubuh, atau bentuk pesan lain melalui berbagai bentuk media komunikasi dan atau pertunjukan di muka umum, yang memuat kecabulan atau eksploitas seksual yang melanggar norma kesusilaan (UU No. 44 Th 2008 tentang pornografi).

Sudah menjadi rahasia umum bila pornografi dapat menimbulkan kecanduan, candu pornografi menjadi salah satu isu serius di seluruh dunia, termasuk indonesia.

Ciri-ciri anak atau remaja yang kecanduan pornografi perlu diketahui oleh orang tua adalah :

1.) Tampak gugup apabila ada yang mengajaknya komunikasi.
Seseorang yang sering menonton pornografi lebih sering gugup apabila ada orang lain yang mengajaknya berkomunikasi, selain itu mereka juga menghindari kontak mata jika berbicara kepada lawan bicaranya.

2.) Tidak punya gairah aktivitas.
Semua hal yang dilakukan orang yang sering menonton pornografi terlihat tidak bergairah. sebagai contoh pelajar yang sering menonton pornografi membuat pelajar itu tidak fokus dengan belajarnya dan menyebabkan prestasi menurun.

3.) Enggan bergaul, enggan belajar.
Mereka enggan bergaul dan enggan belajar karena sudah kecanduan pornografi dan lebih sering menonton video porno daripada bergaul dan belajar.

4.) Enggan lepas dari gawainya (gadget).
Mereka lebih sering membawa gawai (gadget) karena mereka takut terbongkar video-video porno yang mereka simpan. Selain itu, membawa gawai setiap saat juga memudahkan mereka untuk melihat hal-hal yang berbau pornografi setiap saat.

5.) Senang menyendiri, terutama dikamar.
Kepribadian orang yang sering menonton pornografi akan berubah. Mereka akan lebih sering menyendiri dan menutup diri karena di kamar mereka bisa melihat pornografi tanpa gangguan orang lain.

6.) Melupakan kebiasaan baiknya.
Kebiasaan-kebiasaan baik yang sebelumnya sering mereka lakukan lama kelamaan akan memudar dan kemudian menghilang kemudian tergantikan dengan kebiasaan buruk seperti menonton video porno yang kebanyakan akan berlanjut ke perilaku onani.
Seperti halnya narkoba, kecanduan pornografi juga mengakibatkan kerusakan otak yang cukup serius. Pornografi bukan hanya merusak otak dewasa tetapi juga otak anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun